- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
BPBL ESDM Sukses Hadirkan Akses Listrik untuk Ribuan Keluarga di Cianjur
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan kembali menggelar program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), bekerja sama dengan Komisi VII DPR RI dan PT PLN (Persero). Program ini berhasil menjangkau 5.538 rumah tangga kurang mampu di 29 kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk memberikan akses listrik yang lebih aman dan mandiri.
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Mohamad Priharto Dwinugroho, menyampaikan bahwa program BPBL ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan memberikan sambungan listrik langsung ke rumah-rumah penerima manfaat.
Baca Juga: Lewat Manajemen Energi, ESDM Pede Bisa Reduksi Emisi 36,14 Juta Ton di 2030
"Kami berharap susut jaringan dari sambungan ilegal melalui penarikan kabel ke tetangga dapat berkurang. Perlu diketahui, sambungan listrik yang tidak sesuai dengan kaidah keselamatan ketenagalistrikan tentu sangat berbahaya,” ujar Nugroho dalam acara Sosialisasi Program BPBL di Kecamatan Pacet, Cianjur, Provinsi Jawa Barat, dilansir Rabu (25/09/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa melalui program BPBL ini, PLN juga berharap mampu mengurangi susut jaringan yang terjadi akibat penarikan kabel ilegal.
"Target kita adalah untuk mendorong masyarakat mendapatkan akses listrik resmi yang lebih aman dan efisien," tambahnya.
Target 150.000 Rumah Tangga Se-Indonesia
Pada tahun 2024, Kementerian ESDM menargetkan total penerima manfaat di Jawa Barat mencapai 23.518 rumah tangga, dengan target keseluruhan program secara nasional adalah 150.000 rumah tangga sejak BPBL dimulai pada 2022.
"Kami akan terus meningkatkan cakupan program ini untuk mencapai 25.900 rumah tangga di Jawa Barat saja, sesuai target akhir kami," kata Nugroho.
Baca Juga: Beroperasi 2026, Investor China Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Senilai US$200 Juta
Salah satu penerima manfaat, Nurhasanuddin (36), warga Desa Cibodas, mengungkapkan bahwa sebelum mendapatkan bantuan BPBL, ia harus menyalur listrik dari rumah orang tuanya.
"Sekarang alhamdulillah bisa pakai KWh meter sendiri, jadi lebih hemat. Dulu, biaya listrik bisa mencapai Rp200 ribu per bulan karena dipakai bersama, sekarang cukup Rp50 ribu dengan token subsidi," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno, yang turut hadir dalam acara sosialisasi, menegaskan pentingnya akses listrik bagi kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Gerindra Minta Ekspor Pasir Laut Ditunda: Cek Dulu Manfaat dan Mudaratnya
"Ketika rumah mendapatkan listrik, semangat hidup berubah. Kegiatan lebih produktif, dan masyarakat menjadi lebih mandiri," katanya.
Senior Manajer Keuangan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Herry Ristiawan, menyatakan bahwa program BPBL merupakan bagian dari komitmen PLN untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang kurang mampu.
"Ini adalah bukti nyata dari kontribusi PLN dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik melalui listrik," tegasnya.
Baca Juga: Bumingkan Transisi Energi, Kementerian ESDM Gelar Forum Bersama Humas Pemerintah
Dengan program BPBL, ribuan keluarga di Cianjur kini dapat menikmati listrik yang aman, hemat, dan mandiri, membuka peluang untuk kehidupan yang lebih sejahtera di masa depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement