Didimax Terima Penghargaan dari Bappebti: Bukti Komitmen Dongkrak Literasi Perdagangan Berjangka
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) memberikan penghargaan kepada Didimax sebagai bentuk apresiasi atas partisipasinya yang aktif dalam literasi masyarakat saat Bulan Literasi Perdagangan Berjangka dan Komoditi (PBK) di Anjungan Sarinah Jakarta.
Komisaris Utama Didimax, Yadi Supriyadi mengatakan pihaknya mengapresiasi penghargaan terkait dan akan terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan terkait dengan investasi, khususnya terkait dengan perdagangan berjangka komoditi.
Baca Juga: Istimewanya Didimax, Komisi Rendah hingga Fitur Unggulan untuk Trader Forex di Indonesia
"Kami ingin masyarakat tidak terjebak dalam iming-iming keuntungan pasti, karena perdagangan berjangka juga memiliki risiko yang perlu dipahami," jelas Yadi, dilansir Senin (14/10).
Adapun Didimax telah menyelenggarakan sekitar 40 seminar edukasi di berbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, Bali, Bandung, Makassar, Pekanbaru, Bengkulu, Medan, Yogyakarta, Tegal, Pontianak, Semarang, Palembang, Batam, Solo, Malang, Mataram, dan kota lainnya selama tahun 2024.
Bulan Literasi PBK 2024 merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan Bappebti bekerja sama dengan ASPEBTINDO dan perusahaan pialang berjangka, seperti Didimax.
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang industri PBK, memperkuat perlindungan kepada masyarakat, dan mendorong peningkatan perdagangan, khususnya dalam transaksi multilateral.
Adapun Industri PBK terus mendapatkan tantangan sebagai salah satu motor penggerak ekonomi dari Indonesia. Ia tak hanya perlu bertransformasi secara digital namun juga berupaya untuk dipandang sebagai instrumen strategis yang perlu diperkuat.
Bappebti mencatat bahwa nilai transaksi PBK pada 2023 mencapai Rp25.680 triliun. Pada semester pertama tahun 2024, kinerja PBK tercatat mencapai Rp14.594 triliun, meskipun transaksi masih didominasi oleh aktivitas bilateral seperti forex, single stock, dan indeks dibandingkan multilateral.
Baca Juga: TRIV Raih Izin Penuh PFAK dari BAPPEBTI, Buktikan Keamanan Nasabah Crypto!
Pada tahun 2023, transaksi bilateral mencapai Rp25.273 triliun, sementara transaksi multilateral hanya Rp407,1 triliun. Selain itu, cakupan komoditas yang ditransaksikan dalam PBK masih terkonsentrasi pada timah, crude palm oil (CPO), olein, kakao, kopi, dan emas digital.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement