Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menyoroti persaingan antar pasangan calon (paslon) yang semakin ketat di Pilkada Jakarta 2024. Hal ini terjadi karena masyarakat kini lebih mengenal para kandidat serta program-program yang ditawarkan untuk memajukan Jakarta.
Hensat menyebutkan bahwa debat perdana terkait pesta demokrasi tersebut menjadi salah satu faktor yang meningkatkan ketatnya persaingan ini. Namun, ia juga menekankan bahwa pergerakan aktif para paslon, yang rajin berkeliling untuk bertemu dengan masyarakat, memainkan peran utama.
Baca Juga: Tinjau Gudang Logistik Pilkada di Kutim, Akmal : ASN Boleh Berpihak, Tapi di Kotak Suara Saja
"Karena debat iya, tapi mereka juga semakin ketat bersaing karena rajin berkeliling," jelas Hensat, dilansir Selasa (15/10).
Adapun Hensat melihat bahwa pendekatan langsung paslon ke masyarakat memperkuat persaingan di antara mereka. Masyarakat kini lebih familiar dengan para calon, termasuk paslon yang sebelumnya kurang dikenal seperti Ridwan Kamil dan Suswono.
Hensat juga menyoroti peran penting calon wakil gubernur dalam membantu meningkatkan elektabilitas pasangan calon. Ia mencontohkan bagaimana Rano Karno dan Suswono memberikan kontribusi signifikan terhadap elektabilitas Pramono Anung dan Ridwan Kamil.
"Mas Pram memiliki Rano Karno, RK memiliki Suswono, dan Kun Wardhana juga mulai dikenal sebagai 'bayi ajaib' setelah debat kemarin," kata Hensat.
Baca Juga: Survei LKPI Pilkada Kukar Elektabilitas Dendi-Alif 60,8% Ungguli Petahana & Paslon independent
Faktor popularitas para calon wakil gubernur ini, menurut Hensat, menjadi kekuatan tambahan yang memperkuat daya tarik pasangan calon di mata pemilih Jakarta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement