Kredit Foto: Pertamina
Nicke menambahkan, peluang bisnis baru ini terbuka lebar karena Indonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon C02 hingga 530 gigaton. Indonesia memiliki potensi untuk bisa menjadi carbon capture hub di regional.
“Kita akan melangkah ke seluruh blok migas di seluruh Indonesia untuk mewujudkan kemandirian energi dan juga mencapai net zero emission di 2060. Terima kasih kepada pemerintah mohon dukungannya selalu,” ucap Nicke.
Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Raih Dua Penghargaan Dharma Karya Muda
Sementara itu, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas, ESDM Noor Arifin Muhammad turut mengapresiasi langkah Pertamina dalam mendukung pemerintah melalui inovasi teknologi CCUS di Lapangan Sukowati.
“Pemerintah support sekali, komitmen pemerintah sudah jelas dan ini menjadi pesan dari Pak Menteri ESDM bahwa kita harus menjaga lifting dan meningkatkan produksi migas,” ujar Arifin.
Deputy Director General CCS Project Department, JOGMEC Hiroshi Okabe juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin antara JOGMEC dengan Pertamina.
“Kami berkomitmen untuk memperpanjang kolaborasi dalam penerapan CCUS yang berkontribusi untuk reduksi gas emisi. Kami akan melanjutkan kolaborasi di Sukowati bersama Pertamina,” ujarnya.
General Manager Asia Carbon Neutral Business Department, JAPEX Kyoko Okamoto menyampaikan rasa bangga bisa bekerja sama dengan Pertamina dalam penerapan CCUS di Sukowati.
Baca Juga: Gandeng Jepang, Pertamina Kebut Pengurangan Emisi dengan Injeksi C02
“Saya percaya kerja sama ini akan membuat kita solid untuk mengembangkan CCUS di Sukowati. Kami juga berharap kolaborasi kita terus berjalan untuk mencapa net zero emission,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement