Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AQUA dan UGM Kolaborasi Bahas Pengelolaan Air Tanah di Kedunglarangan

AQUA dan UGM Kolaborasi Bahas Pengelolaan Air Tanah di Kedunglarangan Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Danone AQUA melalui PT Tirta Investama – Pabrik Pandaan (AQUA Pandaan) bekerjasama dengan  UGM (Universitas Gajah Mada) dan Universitas Montpellier, Perancis menggelar Seminar Hasil Kajian Kerjasama Riset Sumber Daya Air tanah di DAS (Daeral Aliran Sungai) Kedunglarangan.  

Guna memahami siklus air di DAS Kedunglarangan yang meliputi daerah resapan, perubahan tata guna lahan, dan neraca air tanah. Data-data dan Kesimpulan kajian tersebut akan menjadi dasar untuk menentukan langkah dan tahapan konservasi juga bisa menjadi dasar bagi pengembangan pertanian bagi seluruh Masyarakat Pasuruan, khususnya di kawasan lereng timur Gunung Arjuno.

Baca Juga: Jadi Pilihan Ideal untuk Keluarga, Ini Kelebihan Kulkas Side by Side AQUA

Water Resources, Science & Process Technology Director Danone Indonesia, Azwar Satrya mengatakan bahwa pengelolaan DAS secara kolektif merupakan langkah penting karena bisa memberikan dampak nyata yang luas juga.

“Hal ini juga sekaligus menyelaraskan semua pemangku kepentingan di satu kawasan. Penelitian kami mulai sejak tahun 2020 dengan tantangan situasi Pandemi, Bersyukur proses kajian ini bisa dilalui dengan baik dengan dukungan semua pihak”, terang  Azwar dalam diskusi tersebut di Prigen, Kamis (24/10).

Menurutnya, kajian ini juga merupakan wujud kontribusi AQUA Pasuruan berkontribusi pada pelestarian lingkungan melalui basis keilmuan, upaya tersebut juga menjadi pijakan semua pihak untuk bisa bersinergi. 

"Tak lupa kami juga mengajak semua pemanfaat air di Pasuruan untuk bisa mewujudkan pengelolaan DAS dengan lebih bijak air di masa mendatang”, tambahnya.

Baca Juga: Pionir Pelaksanaan Peta Jalan Pengurangan Sampah, KLHK Apresiasi AQUA untuk Keempat Kalinya

Sementara itu, Prof. Dr.rer.nat. Ir. Heru Hendrayana, IPU. dari Universitas Gajah Mada menyampaikan, bahwa hasil kajian studi ini dapat mengetahui daerah resapan, yang mencakup desa-desa seperti Tretes, Prigen, Pecalukan, Ledug, dan Dayurejo di ketinggian 500 hingga 3.300 meter. Dengan mengetahui daerah resapan, maka dapat diketahui juga cadangan air tahunan pada Zona Tengah, termasuk mata air utama seperti PDAM Plintahan, Toyoarang, dan Durensewu dan sumur bor yang banyak digunakan oleh industri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: