Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IPCC Raup Keuntungan Rp148,02 Miliar di Kuartal III Meski Industri Otomotif Lesu

IPCC Raup Keuntungan Rp148,02 Miliar di Kuartal III Meski Industri Otomotif Lesu Kredit Foto: Annisa Nurfitri
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp148,02 miliar pada kuartal ketiga 2024, naik 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meskipun target penjualan mobil nasional menurun akibat lesunya industri otomotif. Berdasarkan data Gaikindo, proyeksi penjualan mobil mengalami revisi dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit tahun ini.

"Di tengah menurunnya angka penjualan kendaraan bermotor khususnya cargo kendaraan, IPCC berhasil membukukan kinerja positif. Kenaikan ini didorong oleh strategi-strategi jitu dalam optimalisasi lahan dan kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya layanan Pre Delivery Centre (PDC)," kata Direktur Utama IPCC Sugeng Mulyadi, Jakarta, Selasa (29/10/2024). 

Baca Juga: Pendapatan Jasa Armada Indonesia (IPCM) Melejit pada Triwulan III 2024, Ini Penopangnya

Keberhasilan IPCC juga tercermin dalam peningkatan trafik konsolidasi sebesar 13,5% (yoy) atau mencapai 90.820 unit per September 2024, didorong oleh ekspansi melalui terminal satelit baru di Balikpapan dan Banjarmasin. Layanan terminal utama di Jakarta juga menjadi tulang punggung IPCC, berkat lonjakan cargo Electric Vehicle (EV) dari berbagai merek asal Tiongkok seperti BDD, Wuling, Citroen, Vinfast, dan AION, yang mengalami peningkatan 19% per bulan sejak Juni 2024 dan telah mencapai total 15.988 unit.

Dari sisi profitabilitas, Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko IPCC Wing Megantoro mencatat rasio Net Profit Margin mencapai 26,24%, naik dari 25,89% pada periode yang sama tahun lalu. EBITDA Margin juga meningkat menjadi 46,7%. “Perseroan sangat concern meningkatkan efisiensi operasi pada semua lini yang diharapkan memberikan nilai tambah bagi investor. Hingga kini, IPCC memiliki fondasi keuangan yang kuat tanpa beban utang dari obligasi atau pinjaman perbankan,” ujar Wing.

Baca Juga: OCA Interaction Telkom Berhasil Bantu IPC Terminal Petikemas Tingkatkan Layanan Hingga 233 Persen

Untuk menjamin optimalisasi layanan, IPCC juga menerapkan sistem digitalisasi operasi baru, PTOS-C, yang dikembangkan oleh anak usaha Pelindo. Sistem ini mengintegrasikan berbagai fitur yang dibutuhkan pelanggan guna mendukung prinsip service excellence IPCC.

Bagus Dwipoyono, Direktur Operasi dan Teknik IPCC, mengatakan bahwa “Standarisasi pola operasi, SDM, dan transformasi terminal terus dilakukan guna menghadapi tantangan dan berharap agar iklim bisnis otomotif semakin membaik.”

IPCC akan terus fokus mengembangkan pengelolaan terminal kendaraan di wilayah tengah dan timur Indonesia, memperkuat konektivitas antar terminal untuk menurunkan biaya logistik secara efisien. Sugeng Mulyadi menambahkan, "Kami berupaya memperluas pengelolaan terminal kendaraan di Indonesia bagian tengah dan timur dengan harapan tercipta konektivitas antar terminal yang efisien serta selalu memenuhi ekspektasi pelanggan.”

Dengan strategi yang solid, IPCC menunjukkan ketangguhannya di tengah tekanan industri otomotif dan siap mendorong pertumbuhan sektor logistik nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: