Produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Jawa Barat berpotensi tembus pasar internasional, khususnya China. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk terus mendorong pengembangan UMKM di Jawa Barat.
Kepala Bidang Usaha Kecil Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Provinsi Jawa Barat, Ucup Yusuf mengatakan beberapa produk unggulan dari Jawa Barat, seperti kerajinan tangan, produk fesyen, makanan, dan minuman, dinilai memiliki kualitas yang mampu bersaing di pasar global.
China, dengan jumlah penduduk yang mencapai miliaran, merupakan pasar yang sangat potensial bagi pelaku UMKM di Indonesia, terutama dari Jawa Barat. Konsumen China kini semakin terbuka terhadap produk impor, khususnya yang berasal dari Indonesia, berkat peningkatan hubungan perdagangan antara kedua negara.
Baca Juga: Tokopedia Dorong Generasi Muda dan UMKM untuk Bangun Bisnis Digital, Demi Perkuat Ekonomi Nasional
"Jawa Barat memiliki kekayaan budaya dan sumber daya alam yang berlimpah, sehingga produk-produk UMKM kita memiliki keunikan dan kualitas yang tidak dimiliki oleh negara lain. Negeri tirai bambu tersebut memiliki banyak penduduk hingga mencapai 2 miliar jiwa sehingga potensi produk UMKM kita sangat besar," jelas Ucup kepada wartawan usai mengikuti kegiatan Business Meeting antara Pelaku Usaha Jawa Barat dan Heilongjiang, China di Bandung, Selasa (29/10/2024).
Produk-produk seperti batik, tenun, dan kerajinan tangan lainnya yang mencerminkan budaya lokal Jawa Barat mendapat respons positif dari konsumen internasional, termasuk China. Selain itu, produk makanan dan minuman khas Jawa Barat juga diminati karena rasanya yang unik dan menggunakan bahan-bahan alami.
Salah satu produk yang diminati China adalah buah Salak, Manggis bahkan kelapa. Meski demikian ada sedikit kendala dalam pemasaran. Pasalnya, jarak distribusi yang dinilai jauh.
"Kalau ke Bangkok bisa ditempuh lewat darat sedangkan ke wilayah China tersebut harus melalui laut," ujarnya.
Baca Juga: Pertamina Luncurkan Katalog Pertamina SME1000: UMKM Binaan Siap Go Internasional
Oleh karena itu, produk UMKM yang dijual ke China harus dikemas lebih efisien. Misalnya untuk pengiriman kelapa sudah dikemas dalam bentuk santan.
Menurutnya, Pemerintah China pun sangat terbuka sehiingga tidak memperdulikan harga jual dari produk UMKM Jabar.
"Bahkan salah satu lembaga di sana memberikan subsidi agar barang kita bisa masuk ke sana," katanya.
Ucup menambahkan Dinas KUKM Jabar telah melakukan berbagai langkah strategis untuk membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produk dan daya saingnya. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM terkait manajemen bisnis, pemasaran digital, serta sertifikasi produk.
"Untuk bisa menembus pasar China, produk-produk UMKM kita harus memenuhi standar internasional, baik dari segi kualitas, pengemasan, maupun aspek keberlanjutan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement