Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melambat, Piutang Pembiayaan Multifinance Hanya Tumbuh 9,39% di September 2024

Melambat, Piutang Pembiayaan Multifinance Hanya Tumbuh 9,39% di September 2024 Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada September 2024 mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance mencapai Rp 501,78 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman mengatakan, piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan tumbuh sebesar 9,39 persen year on year pada September 2024.

Baca Juga: OJK Berkolaborasi Mengedukasi Mahasiswa Soal Keuangan di Sumut

"Pertumbuhan September 2024 terbilang melambat jika dibandingkan Agustus 2024 tumbuh 10,18% YoY dengan nilai Rp 499,29 triliun," kata Agusman dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan Oktober 2024, Jakarta, Jumat (1/11/2024).

Piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) tumbuh sebesar 9,39 persen yoy pada September 2024 menjadi Rp501,78 triliun didukung pembiayaan investasi yang meningkat sebesar 9,76 persen yoy.

Agusman mengungkapkan, profil risiko Perusahaan Pembiayaan terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,62 persen dan NPF net sebesar 0,81 persen. Gearing ratio PP turun menjadi sebesar 2,33 kali dan berada di bawah batas maksimum sebesar 10 kali. 

Baca Juga: Tumbuh Double Digit, OJK Catat Kredit Perbankan Tembus Rp7. 579 triliun di September 2024

Selain itu, pertumbuhan pembiayaan modal ventura di September 2024 terkontraksi sebesar 8,10 persen yoy dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp16,25 triliun.

Pada industri fintech peer to peer (P2P) lending, outstanding pembiayaan di September 2024 tumbuh 33,73 persen yoy dengan nominal sebesar Rp74,48 triliun. Tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) dalam kondisi terjaga stabil di posisi 2,38 persen.

Untuk pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh PP, pertumbuhan pembiayaan meningkat sebesar 103,40 persen yoy atau menjadi Rp8,24 triliun dengan NPF gross sebesar 2,60 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: