Survei IDM untuk Pilkada Kaltim, Petahana Hanya Raih 31,6 Persen, Penantang 62,6 Persen
Indonesia Development Monitoring (IDM) melakukan survei pemetaan sikap dan perilaku calon pemilih untuk mengukur tingkat elektabilitas dua pasangan calon Gubernur dan bakal calon wakil Gubernur di Pilkada Kalimantan Timur (Kaltim).
"Hasil survei menunjukkan elektabilitas Rudy Mas'ud-Seno Aji unggul dibandingkan dengan pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi," kata Direktur Eksekutif IDM Heru Supriyatno dalam keterangannya, Minggu (10/11/2024).
Heru mengungkapkan, survei IDM kali ini memaparkan tentang peta elektoral kedua paslon Kepala Daerah Kaltim dalam uji simulasi pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden untuk menjawab dengan bebas.
Sehingga responden tidak terpaku pada pilihan tertentu terkait pasangan calon Kepala Daerah yang akan dipilih jika Pilgub Kaltim digelar hari ini. Hasilnya, tingkat elektabilitas Rudy Mas’ud-Seno Aji berada di angka 51,8 persen, Isran Noor-Hadi Mulyadi 30,3 persen, dan tidak memilih sebanyak 17,9 persen.
Kemudian, dalam simulasi pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang memberikan pilihan jawaban yang terbatas dan spesifik kepada responden. Responden hanya perlu memilih dari opsi yang telah disediakan dalam kertas kuisioner.
"Hasilnya Rudy Mas'ud-Seno Aji berada di angka 62,6 persen, dan Isran Noor-Hadi Mulyadi 31,6 persen, dan tidak memilih sebanyak 5,8 persen," kata Heru.
IDM juga melakukan survei pemetaan sikap dan perilaku calon pemilih untuk mengukur tingkat elektabilitas dua pasangan calon Gubernur dan bakal calon wakil Gubernur di Pilkada Kalimantan Timur (Kaltim). Dikatakan, dari hasil temuan survei ada empat masalah besar menurut warga Kaltim mendesak untuk diselesaikan.
Di mana selama 5 Tahun terakhir tidak dapat atau kurang optimal diselesaikan petahana. Di antaranya pertama harga-harga kebutuhan pokok mahal menjadi masalah yang mendesak terbesar menurut 27,8 persen responden.
"Kedua, susah mencari lapangan pekerjaan menurut 27,6 persen responden, ketiga, kondisi jalan rusak di Kaltim menurut 23,4 persen responden. Kemudian masalah biaya pendidikan mahal menurut 21,2 persen responden," kata Heru.
Hal lain, Heru menerangkan, survei IDM mengambarkan rendahnya elektabilitas pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi sebagai Incumbent selama menjabat tidak mampu mewujudkan janji-janji politik yang telah mereka buat ketika masa kampanye sebelum terpilih.
"Padahal, janji-janji manis itulah yang dulunya mampu memikat para pemilih. Sementara pada masa menjabat selama satu periode, janji-janji tesebut sama sekali tidak ditunaikan," kata Heru.
Tentu, lanjut Heru, hal inilah yang menjadikan masyarakat tidak simpatik terhadap incumbent. Karena itu, Heru merinci, faktor kegagalan incumbent dalam pertarungan Pilkada.
Yakni, kurang pahamnya persoalan dan permasalahan yang ada dilapangan. Selain itu, tidak bisa membedakan mana persoalan dan permasalahan yang urgen dan tidak urgen yang harus diselesaikan.
Sebagai contoh, sambungnya, misalkan persoalan pengangguran dan kemiskinan menjadi persoalan mayoritas publik Kaltim yang mana Kaltim yang kayak sumber daya alam namun tidak memberikan dampak kesejahteraan yang signifikan pada masyarakat.
Kemudian gagal memberikan kemajuan yang signifikan bagi daerahnya yang berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat Kaltim menjadi poin kritis rendahnya elektabilitas Isran Noor-Hadi Mulyadi.
Kemudian, munculnya pasangan Rudy Mas’ud - Seno Aji yang dinilai baik dari segi integritas, visi, atau dukungan masayarakat yang kuat bagi seorang kepala daerah Kaltim.
"Apalagi masyarakat Kaltim sangat tahu Rudy Mas’ud - Seno Aji diusung oleh partai politik yang mayoritas menguasa kursi di parlemen pusat ,yang mana akan jauh lebih dapat mendukung program program mendesak sebagai masyarakat Kaltim," kata Heru.
Dijelaskan, survei ini lmelibatkan sebanyak 2000 warga Kaltim sebagai responden serta sudah berumur 17 tahun ke atas. Sampe responden berasal dari populasi pemilih tetap sebanyak 2.821.202 pemilih pada Pilkada Kaltim 2024 ini.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dikatakan, hasil survei ini memiliki margin of error -/+ 2,19 persen.
"Pada tingkat kepercayaan 95 persen survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden. Survei dilaksanakan mulai 25 Oktober - 4 November ber 2024," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement