Kolaborasi antara pelaku industri dan para pemangku kepentingan merupakan kunci dari perkembangan industri Tanah Air. Kolaborasi ini mencakup upaya pembinaan, penguatan, dan pemberdayaan IKM untuk menciptakan efek positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Menyadari hal tersebut, Kementerian Perindustrian terus mendorong terciptanya kerja sama yang memungkinkan IKM menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi dan inovatif.
“Jika produk IKM berkualitas tinggi, hal ini meningkatkan posisi mereka di pasar dan memungkinkan mereka untuk bersaing dengan produk impor,” kata Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dalam Awarding Gebyar IKMA 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (14/11).
Wamenperin meyakini IKM tetap memegang peran penting dalam penguatan struktur industri dan pertumbuhan perekonomian nasional. Apalagi populasi IKM saat ini yang berjumlah 4,52 juta unit usaha (99,77% dari total unit usaha industri) dan menyerap sebanyak 12,37 juta tenaga kerja (berdasarkan proporsi IKM dalam data Sakernas), tercatat mampu menyumbang sebesar 20,97% dari total nilai output industri. Angka ini menunjukkan peran strategis sektor IKM khususnya dalam hal penyerapan tenaga kerja, pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan.
Sementara itu, dilihat secara makro, optimisme pelaku usaha terhadap sektor industri yang tercermin dalam Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Oktober 2024, berada pada level ekspansif yaitu mencapai 52,75 poin. Poin tersebut naik dari capaian sebelumnya pada bulan September 2024 sebesar 52,48 poin.
Wamenperin menambahan, “Pergerakan ini menunjukkan tingkat optimisme pelaku industri akan perkembangan usahanya dan kepercayaan terhadap kebijakan pemerintah yang lebih baik.”
Wamenperin juga mengapresiasi kinerja IKM yang mampu menghasilkan karya kreatif dan inovatif berkat kolaborasi antar sektor ekonomi yang kuat.
“Melalui karya dan kolaborasi tersebut, kita bisa melihat berbagai jawaban atas tantangan ketahanan pangan, teknologi, sustainability dan juga lapangan pekerjaan yang inklusif untuk Indonesia yang lebih baik,” ucap Faisol.
Kementerian Perindustrian melalui Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka menyelenggarakan acara Gebyar IKMA 2024 yang rutin digelar setiap tahun sejak 2022. Gebyar IKMA menjadi puncak penganugerahan penghargaan, kompetisi, dan program akselerasi di bidang IKM yang digelar oleh Ditjen IKMA.
Tahun ini acara Gebyar IKMA bertemakan Mendorong Kemandirian IKM melalui Inovasi dan Penguatan Rantai Pasok Industri. Wamenperin mengungkapkan, tema ini diusung untuk menunjukkan upaya Kemenperin dalam mendorong berkembangnya IKM yang inovatif, berdaya saing dan dapat mendukung rantai pasok sehingga mampu menjawab tantangan yang ada di pasar global.
“Tema ini juga menegaskan komitmen dan langkah nyata Kemenperin dalam mendorong penciptaan dan penguatan IKM yang mandiri yang didukung oleh inovasi yang tidak terbatas pada teknologi, tetapi juga mencakup inovasi dalam model bisnis, desain produk, dan strategi pemasaran,” tutupnya.
Baca Juga: Pacu Industri Furnitur, Kemenperin Dukung Pengembangan SDM
Acara Gebyar IKMA dilaksanakan pada 12-17 November 2024 di Mal Kota Kasablanka Jakarta dengan beberapa rangkaian kegiatan. Di antaranya yaitu pameran yang menampilkan produk IKM peserta terbaik program Ditjen IKMA, yaitu One Village One Product (OVOP), Indonesia Food Innovation (IFI), Startup4Industry (S4I), Creative Business Incubator (CBI), IKM kosmetik, penerima Upakarti, IKM binaan BPIPI, serta produk IKM alumni program kompetisi Ditjen IKMA. Pameran tersebut bertempat di area Mosaic Walk dan Food Society A Mal Kota Kasablanka.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, menyampaikan, “Pameran Gebyar IKMA ini melibatkan sekitar 137 IKM unggulan yang merupakan lulusan berbagai program kompetisi dan penghargaan Ditjen IKMA. Produk yang ditampilkan mulai dari makanan dan minuman, fesyen, kerajinan, alas kaki, kosmetik, teknologi startup, dan berbagai produk lain”.
Reni menambahkan, Ditjen IKMA juga melaksanakan Business Matching pada 12-13 November 2024 yang diikuti oleh 97 calon mitra atau buyer dan 140 IKM yang difasilitasi oleh Ditjen IKMA. IKM tersebut merupakan para nominator IFI, Startup4Industry (S4I), OVOP, CBI, serta IKM sandang dan kerajinan. Melalui Business Matching ini, IKM dapat memperkenalkan usaha dan keunggulan produknya secara langsung kepada calon buyer sehingga dapat terjalin kerja sama antara IKM dengan buyer.
“Business Matching ini juga akan menjadi sarana untuk mempertemukan langsung IKM unggulan peserta program fasilitasi Ditjen IKMA dengan perusahaan, ritel dan industri terbaik dalam rangka memperkuat dukungan terhadap IKM agar naik kelas, serta membantu buyer untuk mendapatkan produk IKM yang berkualitas,” tutur Reni.
Agenda lain dalam rangkaian Gebyar IKMA yaitu workshop untuk mengetahui dan mengidentifikasi tingkat kesiapan IKM dalam mengimplementasikan transformasiindustry 4.0 ke dalam kegiatan produksi dan prosesbisnisnya (Indonesia Industry 4.0 Readiness Indexatau INDI 4.0). “Kegiatan ini diikuti oleh 118 IKM unggulan dengan keluaran dari kegiatan ini adalah hasil nilai self-assessment INDI 4.0 untuk IKM,” jelas Reni.
Apresiasi bagi Para Jawara
Dalam acara Gebyar IKMA ini, Ditjen IKMA Kemenperin juga memberikan apresiasi bagi 29 IKM penerima penghargaan dan pemenang program kompetisi yang digelar tahun 2024. Penganugerahaan ini merupakan bentuk dukungan dan pengakuan pemerintah kepada IKM unggulan sekaligus bentuk sosialisasi kegiatan kompetisi dan pembinaan yang telah diselenggarakan oleh Ditjen IKMA kepada Kementerian/Lembaga, para pelaku IKM, asosiasi, dan masyarakat luas.
Reni berharap melalui acara ini branding Ditjen IKMA dapat meningkat dan semakin memotivasi lebih banyak IKM untuk mengikuti program fasilitasi yang dilaksanakan oleh Ditjen IKMA. Selain itu, Gebyar IKMA diharapkan dapat menjadi sarana pertukaran informasi mengenai teknologi, peningkatan kemampuan SDM, manajemen mutu maupun peluang pasar.
“Semoga Gebyar IKMA dapat memberikan energi dan semangat baru bagi IKM untuk melakukan promosi produk serta menjalin komunikasi dan kemitraan yang saling menguntungkan dengan ekosistem yang ada, baik dengan sesama pelaku IKM maupun dengan sektor ekonomi lain yang akan menjadi calon mitra,” tegas Reni.
Adapun para penerima penghargaan di antaranya yaitu 12 IKM OVOP Bintang 3; 46 IKM OVOP Bintang 2; dan 55 IKM OVOP Bintang 1. Penghargaan OVOP diberikan kepada IKM yang berlokasi di sentra IKM, menghasilkan produk kelas global yang unik dan khas daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Sementara penghargaan Indonesia Food Innovation ditujukan bagi IKM pangan terpilih yang mempunyai inovasi produk dan/atau proses dan berbahan baku utama sumber daya lokal agar siap menjadi industri pangan yang marketable, profitable, dan sustainable, dengan dua pemenang pada kategori intermediate product dan tiga pemenang pada kategori end product.
Untuk kompetisi Indonesia Fashion and Craft Awards, ditujukan untuk melahirkan desainer muda berbakat yang memiliki visi sustainability dalam bidang kriya dan fesyen. Terdapat enam pemenang IFCA, terdiri atas tiga pemenang pada komoditi fesyen dan tiga pemenang pada komoditi craft. Selain itu, terdapat lima pemenang Startup4Industry yaitu tiga pemenang kompetisi dan dua penerima apresiasi. Penghargaan Startup4industry merupakan penghargaan yang diberikan kepada startup yang teknologi/solusinya berhasil mencapai key performance index yang ditargetkan sekaligus juga memberikan dampak terbaik kepada IKM selama masa proyek implementasi pada Startup4industry 2024.
Daftar Penerima Penghargaan Gebyar IKMA 2024
One Village One Product (Penerima IKM OVOP 2024 Bintang Tiga)
- PT Gadih Minang Anugerah – Rendang Gadih;
- I Wayan Yasa – Kain Tenun Tunjung Biru Artshop;
- Maulid – Kain Tenun Lakude;
- Risna - Tenun H. Ridwan By;
- Zazilah – Zie KainBatik;
- FX Santoso Hartono - Batik Pusaka Beruang;
- Suhartono – Kerajinan Mawar Ketak Lombok;
- Heru Budi Antoro – Anyaman Luthfi Craft;
- Slamet Riyanto – Anyaman Adji Handicraft;
- CV. Risman Wijaya Keramik – Kerajinan Gerabah;
- CV. Tanteri – Kerajinan Gerabah
- Supriyanti – Kerajinan Gerabah Usaha Karya
IKM OVOP Bintang 2: 46 IKM
IKM OVOP Bintang 1: 55 IKM
Baca Juga: Kemenperin Gelar Inkubator Bisnis Industri Kreatif, Dorong Pengembangan Pelaku IKM Fesyen dan Kriya
Startup4industry:
- Juara 1 - PT. Biotek Cipta Kreasi;
- Juara 2 - PT. Sopwer Teknologi Indonesia;
- Juara 3 - PT. Sasana Solusi Digital;
- Rising Star – PT. Konversi Jaya Indosoft;
- Most Inspiring – CV. Yotta Aksara Energi.
Indonesia Fashion and Craft Award (IFCA)
- Kategori Fesyen
- Juara 1 - Dian Kartini, dengan karya Slarak Wutah Ronce Bag;
- Juara 2 - Dina Adelya, dengan karya Embroidery Bamboo Bag;
- Jaura 3 - Novi Wati Munthe, dengan karya Conscious Hita.
- Kategori Kriya
- Juara 1 – Chrismastuti Nur, dengan karya BeriSinar;
- Juara 2 – Putri Sonia Dewanty, dengan karya Rumpun;
- Juara 3 – Azra Bella Nirmala, dengan karya Lumen-Petrified Wood Decorative Lamp.
Indonesia Food Innovation (IFI)
- Kategori Intermediate Product
- Juara 1– CV. Pangantama Makmur Abadi – Tepung Talas “Belitung” – Tepung Nusantara;
- Juara 2 – PT. Golden Omega Indonesia – Minyak Nabati “Sacha Inchi Lokal” - Sopongiro;
- Kategori End Product
- Juara 1 – CV. Gemilang Pratama – Minuman Teh Fermentasi Sarang Semut Papua – Mabucha Jayapura;
- Juara 2 – PT. Royal Kanagara Nayanika – Kue Semprong – Egg Royale;
- Juara 3 – PT. Ladang Sehat Indonesia – Pasta Tepung Singkong – Ladang Lima.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement