Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Neo Commerce Genjot Inklusi Keuangan Lewat Kerja Sama Strategis

Bank Neo Commerce Genjot Inklusi Keuangan Lewat Kerja Sama Strategis Kredit Foto: BNC
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) terus memperkuat inklusivitas keuangan di Indonesia dengan gencar menjalin kerja sama dengan mitra strategis. Terbaru, BNC mengumumkan kemitraan dengan Gadai MAS Group dan Topas Multi Finance di awal November 2024, yang bertujuan memperluas akses ke layanan keuangan bagi masyarakat.

Kerja sama dengan Gadai MAS Group, yang dimulai pada 2023, kini diperbarui dengan penambahan penyaluran kredit senilai Rp135 miliar, sehingga total kredit yang tersalurkan mencapai Rp277 miliar. “Kami sangat berkomitmen mendukung percepatan inklusi keuangan di Indonesia melalui sinergi dengan para mitra,” ujar Direktur Utama BNC, Eri Budiono, Jakarta, Selasa (18/11/2024). 

Baca Juga: Disetujui OJK, Kreisna Dewantara Gozali Sah Menjadi Komisaris Bank Neo Commerce

BNC juga menggandeng Topas Multi Finance, sebuah perusahaan pembiayaan yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kolaborasi ini melengkapi ekosistem keuangan digital BNC yang mencakup mitra dari berbagai sektor, seperti fintech, e-commerce, dan lembaga keuangan.

“Kami tidak hanya fokus pada teknologi perbankan, tetapi juga berupaya menyediakan produk keuangan yang relevan bagi kebutuhan masyarakat sehari-hari,” tambah Eri. Transformasi digital yang dimulai sejak 2020 membawa hasil positif, dengan BNC mencatatkan laba Rp4,06 miliar di sembilan bulan pertama 2024, menurunkan Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi 99,88% dari 116,91% pada periode yang sama tahun lalu.

BNC juga terus memperkuat modalnya. Capital Adequacy Ratio (CAR) meningkat 7,83% menjadi 34,18% pada September 2024. “Meningkatnya CAR memperlihatkan kemampuan kami dalam mengelola risiko kredit dan mendukung pertumbuhan bisnis ke depan,” jelas Eri. Rasio kredit bermasalah (NPL) BNC terjaga di level 0,99% untuk NPL Nett dan 3,72% untuk NPL Gross, menegaskan pendekatan kehati-hatian dalam penyaluran kredit.

Selain itu, BNC baru saja mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada 15 November 2024, yang menyetujui rencana penyesuaian batas kepemilikan saham dan rencana aksi pemulihan. Eri menegaskan, “Ini membuktikan komitmen kami untuk patuh pada regulasi OJK dan berfokus pada profitabilitas.”

Baca Juga: Peningkatan Kredit Korporasi Dorong Laba Bank Neo Commerce Menjadi Rp4,06 Miliar

Sebagai salah satu bank digital terkemuka di Indonesia, BNC kini melayani lebih dari 27 juta pengguna dengan layanan keuangan digital terlengkap di aplikasi neobank, yang terus diperbarui untuk memberikan pengalaman pengguna terbaik.

Asal tahu saja, Bank Neo Commerce baru saja menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada 15 November yang lalu dengan hasil rapat menyetujui dua agenda utama, yaitu Persetujuan Rencana Penyesuaian Batas Maksimum Kepemilikan Saham dan Persetujuan Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan). 

Persetujuan dari para pemegang saham Perseroan pada kedua agenda utama tersebut merupakan bentuk komitmen pemegang saham BNC untuk patuh pada regulasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: