Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei GRC Pascakampanye dan Debat Pilkada Kapuas Hulu: Wahyudi Hidayat-Oktavianus Wawa Ungguli Fransiskus Diaan-Sukardi

Survei GRC Pascakampanye dan Debat Pilkada Kapuas Hulu: Wahyudi Hidayat-Oktavianus Wawa Ungguli Fransiskus Diaan-Sukardi Kotak Suara KPU. | Kredit Foto: Antara/Septianda Perdana.

Meskipun demikian, terdapat sejumlah pemilih yang belum memutuskan pilihan mereka, yang tercermin dalam persentase "Tidak menjawab", yang dapat mempengaruhi dinamika pemilihan hingga hari-H, ujar Alfian Septiansyah (Direktur GRC) 

Dijelaskan, penarikan sampel survei ini menggunakan metode Multistage Random Sampling, yang merupakan teknik acak bertahap yang memungkinkan pemilihan responden secara representatif dari seluruh wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. 

Dari total 196.115 pemilih terdaftar, sebanyak 1.500 responden dipilih sebagai sampel survei. Responden yang terpilih merupakan representasi dari berbagai segmen demografis, termasuk usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.

Dalam survei ini, toleransi kesalahan atau margin of error diperkirakan sebesar 2,52% dengan tingkat kepercayaan 95%.

"Yang memberikan validitas dan reliabilitas yang tinggi terhadap hasil yang diperoleh. Survei ini dilaksanakan pada 10-20 November 2024, menggunakan metode wawancara tatap muka dengan para responden di seluruh daerah Kapuas Hulu," ujarnya.

Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Indonesia Muhammad Sutisna menilai, hasil survei ini sudah bisa menjadi gambaran dari Pilkada Kapuas Hulu. Di mana akan dimenangkan oleh Wahyudi Hidayat-Oktavianus Wawa. 

"Hasil survei GRC yang mengunggulkan Wahyudi-Oktavianus merupakan hal yang wajar," ucap Sutinas. Terlebih, kata dia, jika Bupati petahana Fransiskus Diaan approval rating di bawah 50% Tingkat Kepuasan Masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu.

"Sebab, walaupun Wahyudi sebagai Wakil Bupati dari Fransiskus Diaan namun peran Wakil Bupati tidaklah besar dalam pemerintahan. Sehingga, kegagalan kepemimpinan di Kapuas Hulu lebih menjadi tanggung jawab dari Fransiskus Dian," kata Sutisna.

Menurutnya, ada anomali kutukan terhadap petahana bupati yang banyak kalah oleh petahana wakil bupatinya saat mereka masing masing bersaing di Pilkada. "Nah tentu hasil survei ini bisa menjadi dasar bagi masyarakat untuk memberikan pilihannya pada hari pencoblosan," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: