Penambahan pusat baru industri berbasis sawit di luar Jawa ini menandakan adanya pertumbuhan aglomerasi atau kawasan industri baru berbasis sawit. Sedangkan, pertumbuhan industri pengolahan sawit ini juga mampu menggerakkan aktivitas produktif kegiatan usaha, khususnya di daerah terluar, tertinggal dan terpencil (3T).
“Jadi, turut menjaga kedaulatan ekonomi khususnya terkait substitusi impor dan teritorial di perbatasan negara,” kata dia.
Baca Juga: Pelatihan Jurnalistik untuk Generasi Baru: Dorong Kelanjutan Sawit Indonesia dari Ibukota Nusantara
Putu pun mengungkapkan bahwa saat ini potensi pengembangan industri hilir kelapa sawit nasional masih terbuka lebar. Khususnya pada pemanfaatan biomassa sawit yang selama ini dinilai masih belum cukup optimal.
Pasalnya, saat ini hilirisasi menurut Putu masih bertumpu pada pengolahan produk minyak sawit sehingga laju hilirisasi masih bergantung pada ketersediaan bahan baku minyak sawit mentah.
Kendati demikian, dirinya pun menjabarkan beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh sektor minyak sawit nasional. Di antaranya kendala agroklimat dan perubahan iklim, penurunan produktivitas akibat penyakit tanaman, penerapan Good Agricultural Practices (GAP) yang masih belum optimal, hingga luas perkebunan yang masuk usia tua sehingga perlu segera ditanam ulang (replanting).
“Tantangan berikutnya adalah menurunkan emisi karbon dari kegiatan usaha perkelapasawitan nasional, dan mengoptimalkan nilai ekonomi karbon yang menyertainya,” ujarnya.
Maka dari itu, sambungnya, agar produk hilir kelapa sawit masuk skala pemasaran global, aspek sustainability dan traceability perlu digencarkan untuk menjadi solusi di tengah ancaman kampanye negatif dan hambatan perdagangan lainnya, khususnya dari luar negeri.
Baca Juga: Mengelus Batik Sawit di Kampus NUSRI Suzhou
“Yang terakhir namun tak kalah pentingnya, tantangan untuk mengangkat level kapabilitas hilirisasi nasional dapat dijawab dengan upaya research and development yang berorientasi pada komersialisasi skala industri,” jelas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement