Dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan di Rabu (4/12). Hal ini tidak terlepas dari rendahnya laporan pertambahan lapangan kerja swasta hingga ekspektasi pasar terkait dengan arah kebijakan dari Federal Reserve (The Fed).
Dilansir Kamis (5/12), Indeks Dolar mengalami pelemahan sebesar 0,1% atau turun menuju level 106,25. Meski tak signifikan, penurunan ini berpotensi berlanjut akibat sejumlah faktor di AS.
Baca Juga: Harga Emas Global Naik, Pasar Membaca Arah Kebijakan The Fed
Pasar kini semakin yakin dengan akan diambilnya kebijakan pemangkasan suku bunga pada pertemuan dari The Fed. Hal ini tidak terlepas dari tanda-tanda perlambatan ekonomi yang muncul di AS.
Laporan Purchasing Managers Index (PMI) Sektor Jasa AS tercatat menurun dari 56,0 menjadi 52,1. Di sisi lain, laporan pertambahan lapangan kerja swasta hanya 146.000, lebih rendah dari perkiraan 150.000.
Kedua hal tersebut membuat pasar semakin yakin bahwa penurunan suku bungan akan diambil oleh The Fed. Kebijakan ini dipandang negatif bagi dolar karena lingkungan suku bunga rendah membuat aset berbasis dolar kurang menarik.
Baca Juga: Infobank Picture Luncurkan Film Dokumenter Robby Djohan, The Story Of A Legendary Banker
Data ekonomi yang mengecewakan dan ekspektasi kebijakan moneter yang dovish menjadi pendorong utama pelemahan dolar AS. Fokus pasar kini tertuju pada pertemuan bank sentral mendatang yang akan menentukan arah kebijakan lebih lanjut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement