Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siloam Hospitals Revolusi Pengobatan Epilepsi dan Gagal Jantung di Indonesia

Siloam Hospitals Revolusi Pengobatan Epilepsi dan Gagal Jantung di Indonesia Kredit Foto: Siloamhospitals.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Siloam Hospitals Group terus memperkuat komitmennya dalam mengembangkan pelayanan kesehatan berstandar tinggi dengan menggelar simposium medis bertema "Revolutionary Innovation, Through Collaborative Excellence in Neurology and Cardiology". Acara ini bertujuan meningkatkan pemahaman tenaga medis terhadap teknologi modern untuk menangani epilepsi dan gagal jantung.

Sekitar 80 dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga medis dari wilayah Denpasar hadir dalam acara yang digelar di Bali Sunset Road Convention Center. Simposium ini dibuka oleh Dr. Hans Lie, Executive Director Siloam Hospitals, bersama Direktur Siloam Hospitals Denpasar, Dr. Ni Gusti Ayu Putri Mayuni, dan Associate Director Commercial, Angelia Agustine.

"Simposium ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan tenaga medis mengenai prosedur tindakan canggih yang dilakukan oleh dokter subspesialis, seperti terapi minimal invasif," ujar Angelia Agustine.

Epilepsi memengaruhi sekitar 1-2% populasi dunia, termasuk di Indonesia, di mana banyak pasien masih terkendala akses pengobatan. Untuk itu, Siloam Hospitals memperkenalkan teknologi diagnostik seperti EEG dan MRI, serta terapi inovatif Vagus Nerve Stimulation (VNS) yang ditujukan bagi pasien dengan epilepsi sulit diobati.

Baca Juga: Siloam dan Dinkes Depok Luncurkan Program Cepat Tangani Serangan Jantung

Dr. I Gusti Ayu Made Riantarini, Sp.S mempresentasikan "Management of Intractable Epilepsy", membahas strategi pengelolaan epilepsi yang kompleks. Selanjutnya, Dr. dr. Made Agus Mahendra Inggas, Sp.BS, FINPS, FICS, IFAANS, SH, MH, menyampaikan ulasan tentang mekanisme VNS.

"Pendekatan modern seperti VNS membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas hidup pasien epilepsi yang sulit dikendalikan," kata Dr. Agus Mahendra.

Gagal jantung kronis terus menjadi masalah kesehatan utama, dengan 1,5 juta pasien di Indonesia. Siloam Hospitals menyoroti terapi canggih seperti Left Ventricular Assist Device (LVAD) dalam penanganan gagal jantung lanjut.

Baca Juga: Meski Pendapatan Tumbuh, Laba Siloam Justru Terjun Bebas!

Dalam simposium ini, Dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA, mempresentasikan "Timely Consideration for Advanced Therapy in Heart Failure: LVAD", sementara Dr. I Made Junior Rina Artha, Sp.JP (K) membahas tantangan klinis dalam gagal jantung akut.

"LVAD memberikan harapan baru bagi pasien gagal jantung stadium lanjut dengan meningkatkan kualitas hidup secara signifikan," ujar Dr. Leonardo.

Siloam Hospitals Group yang memiliki 41 unit di 30 kota di Indonesia terus berinovasi dengan investasi alat-alat canggih, seperti teknologi untuk transplantasi jantung, sumsum tulang, dan ginjal.

"Kami ingin memastikan masyarakat Indonesia bisa mendapatkan layanan kesehatan terbaik tanpa harus ke luar negeri," tegas Angelia Agustine.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: