Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SAMF Rencanakan Stock Split untuk Perluas Akses Investor dan Tingkatkan Likuiditas Saham

SAMF Rencanakan Stock Split untuk Perluas Akses Investor dan Tingkatkan Likuiditas Saham Kredit Foto: SAMF
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) mengumumkan rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:2, yang akan mengubah nilai nominal saham dari Rp100 menjadi Rp50 per saham. Langkah ini dijadwalkan berlangsung pada Januari 2025, dengan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Januari 2025.

Setelah stock split dilaksanakan, jumlah saham yang beredar akan meningkat dari 5,125 miliar unit menjadi 10,250 miliar unit. Dalam prospektus yang dirilis di Jakarta pada Senin (9/12/2024), Direktur dan Sekretaris Perusahaan SAMF, Theresia Yusufiani Rahayu, menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas saham bagi investor, khususnya investor ritel.

"Pemecahan nilai nominal saham akan membuat harga saham lebih terjangkau, sehingga dapat memperluas basis investor," ungkap Theresia. Selain itu, stock split diharapkan meningkatkan likuiditas saham SAMF, karena harga yang lebih rendah dapat mendorong peningkatan volume perdagangan.

Baca Juga: Industrial Bank of Korea Jual 1,1 Miliar Saham AGRS, Kenapa?

Theresia juga menambahkan, likuiditas yang lebih tinggi dapat mempermudah transaksi jual beli saham sekaligus menjaga stabilitas harga di pasar. Langkah ini diyakini mampu memperkuat persepsi positif pasar terhadap saham SAMF, mengingat perusahaan yang melakukan stock split sering kali dianggap memiliki kinerja yang baik.

Rencana stock split ini telah mendapatkan persetujuan prinsip dari PT Bursa Efek Indonesia melalui surat No.: S-12314/BEI.PP2/11-2024 tertanggal 21 November 2024. Dengan berbagai manfaat yang diharapkan, SAMF optimis bahwa langkah ini akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek perusahaan di masa depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: