- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Penjualan Pupuk SAMF Menyusut 12% pada Semester I 2024, Ini Biang Keroknya!
PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) mengalami penurunan penjualan pupuk sebesar 12% pada semester I 2024, namun secara kuantum berhasil menjual lebih tinggi 32% dibanding semester I 2023. Penurunan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya harga bahan baku pupuk yang telah kembali normal seperti situasi sebelum Pandemi Covid.
Nyatanya, memasuki pertengahan 2024, industri pupuk nasional maupun global menghadapi peluang dan tantangan yang signifikan. Pergeseran musim tanam yang disebabkan oleh El Nino mempengaruhi tren permintaan dan stabilitas harga pasar. Meskipun demikian, Perseroan telah memastikan pemenuhan kebutuhan pupuk dengan kinerja produksi terbaik.
Direktur Utama Perseroan, Ir. Yahya Taufik mengungkapkan, "Alhamdulillah, Perseroan berhasil melalui Semester I/2024 dengan pencapaian kinerja produksi yang positif dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan."
Baca Juga: Pupuk Indonesia: Carbon Capture Jadi Mesin Pertumbuhan Perusahaan
Hal itu dapat tercapai atas dukungan seluruh insan, baik di holding maupun anak-anak perusahaan. Pada semester I 2024, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp2,41 triliun sepanjang semester I 2024, turun 12% dari sebelumnya Rp2,77 triliun pada periode yang sama di tahun 2023.
Sementara itu, per akhir Juni 2024, laba tahun berjalan Saraswanti mencapai Rp216 miliar, atau turun tipis sebesar 13% dibandingkan perolehan enam bulan pertama di tahun 2023 sebesar Rp245 miliar.
Di sisi lain, perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan distribusi pupuk NPK ini mencatatkan aset sebesar Rp3,52 triliun dengan liabilitas Rp2,14 triliun, serta ekuitas sebesar Rp1,37 triliun.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Tercatat dalam 20 Perusahaan Pembayar Pajak Terbesar
PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) terus berkomitmen menjalankan mandat dari pemerintah dengan memastikan produksi dan distribusi pupuk berjalan dengan maksimal.
Berbagai peningkatan efisiensi dan kapasitas dilakukan di sejumlah pabrik, serta terus mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional, seraya mendorong transformasi hijau di industri pupuk Tanah Air.
“Komitmen kami tidak hanya terletak pada produksi pupuk, tetapi pada peran strategis kami sebagai mitra pertanian Indonesia. Dengan inovasi dan keberlanjutan, kami siap berkontribusi pada pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.” tutup Ir. Yahya Taufik
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Advertisement