Hampir Pecahkan Rekor, Arah Kebijakan Donald Trump Menguatkan Dolar AS
Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) kembali mencatat penguatan pada perdagangan di Kamis (26/12). Penguatan ini dipicu oleh optimisme terhadap kebijakan ekonomi pemerintahan dari Donald Trump.
Dilansir Jumat (27/12), Indeks Dolar AS naik tipis 0,02% menjadi 108,13 atau mendekati level tertinggi dalam dua tahun terakhir di 108,54.
Baca Juga: Ancaman Donald Trump Bikin Bursa Saham Eropa Kembali Anjlok
Kebijakan Trump yang diproyeksikan melonggarkan regulasi bisnis dan memangkas pajak menjadi pendorong utama penguatan dolar. Harapan tersebut meningkatkan sentimen positif dalam pasar keuangan meskipun ada kekhawatiran mengenai dampak jangka panjang dari kebijakan seperti pengetatan imigrasi ilegal dan pengenaan tarif baru terhadap mitra dagang utama dari AS.
Adapun Federal Reserve (Fed) baru-baru ini memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, tetapi hanya memproyeksikan penurunan lebih lanjut sebesar 50 basis poin pada 2025.
Ketua Fed Jerome Powell menyatakan bahwa keputusan lebih lanjut akan bergantung pada kemampuan mengendalikan inflasi yang masih tinggi.
“Penurunan suku bunga lebih lanjut dari Fed bergantung pada pengendalian inflasi yang masih tinggi,” ujar Jerome Powell.
Selain itu, data ekonomi yang solid mendukung penguatan dolar. Klaim tunjangan pengangguran yang turun turun ke level terendah dalam sebulan terakhir, menunjukkan stabilitas pasar tenaga kerja meskipun ekonomi menghadapi perlambatan di AS.
Baca Juga: Catatan tentang Kripto di Sepanjang 2024, Nafsu Presiden Trump Lagi Mengebu-gebu
Sektor ritel juga menunjukkan performa positif dengan kenaikan penjualan sebesar 3,8% selama musim liburan semenjak 1 November 2024. Hal ini menunjukkan adanya daya beli yang membaik di AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement