Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah Tahun Baru, Lima Aset Kripto Ini Dipercaya Nasibnya Akan Seperti Bitcoin

Sudah Tahun Baru, Lima Aset Kripto Ini Dipercaya Nasibnya Akan Seperti Bitcoin Kredit Foto: Unsplash/Bastian Riccardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Rekeningku Dotcom Indonesia (Reku) optimistis dengan tahun 2025. Pihaknya yakin bahwa tahun ini akan menjadi tahun dimana aset kripto mengalami fase bullish menyusul Bitcoin yang telah menyentuh harga lebih dari US$100.000. 

Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan optimisme ini bukan tanpa alasan. Pihaknya menyoroti sejumlah katalis yang akan menjadi pendorong harga aset kripto, salah satunya adalah kebijakan dari Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Bappebti Pastikan Peralihan Pengawasan Kripto Berjalan Lancar

“Outlook inflasi yang fluktuatif dan rencana The Fed yang akan lebih berhati-hati mungkin dapat menjadi penghambat reli yang akan terjadi di tahun depan, namun optimisme terhadap kebijakan pemerintah AS yang akan lebih akomodatif terhadap pasar dan industri kripto berpotensi menjadi katalis positif yang kuat, yang jika terjadi, berpotensi membawa Bitcoin melanjutkan kenaikan melewati level $150.000,” ungkapnya dilansir Rabu (1/1).

Fahmi mendorong investor untuk memantau sejumlah aset kripto lainnya selain Bitcoin untuk mengoptimalkan portofolio. Beberapa sektor yang telah membuktikan relevansinya pada siklus-siklus pasar sebelumnya seperti DeFi, L1, NFT, Stablecoin dan Memecoin yang telah sedikit banyak menunjukkan potensi masih relevannya proposisi nilai yang mereka bawa. Adapun beberapa aset kripto yang menarik menurut Reku dari sektor-sektor tersebut diantaranya seperti seperti:

Lido DAO (LDO)

LDO berada pada posisi yang strategis di tengah potensi integrasi ETH staking dengan produk ETF Ethereum seiring dengan outlook regulasi crypto AS yang semakin positif.

“Sepanjang tahun 2024, Lido telah membuktikan relevansinya sebagai platform lliquid staking yang profitable dengan pendapatan mingguan terendah berada di $14,37 juta, sebuah angka yang cukup fantastis khususnya karena terjadi pada periode di mana hype terhadap Ethereum masih relatif tidak terlalu tinggi sepanjang tahun ini,” kata Fahmi.

Ethereum (ETH)

ETH berpotensi dapat semakin diminati di fase bullish tahun 2025 nanti. Tidak hanya karena dominasi Ethereum sebagai platform smart contract dan aplikasi terdesentralisasi, namun juga performa ekosistem Ethereum yang semakin akomodatif terhadap adopsi stablecoin.

"Stablecoin menjadi salah satu motor distribusi likuiditas utama di fase bullish dengan tingkat penerimaan pengguna yang semakin meningkat. Pencapaian Ethereum pada akhir November lalu dengan menggeser Tron sebagai jaringan blockchain yang mengakomodasi suplai USDT terbesar turut memperkuat potensi Ethereum ke depan,” jelas Fahmi.

USDT sebagai stablecoin terbesar dengan kapitalisasi pasar hampir menyentuh $150 miliar telah menjadi salah satu penyumbang utama transaksi dan pendapatan di jaringan Tron sejak periode-periode awal kemunculannya karena biaya transaksi yang rendah dan performa blockchainnya yang baik.

“Kini, pengembangan yang terjadi di Ethereum yang mampu menghadirkan performa dan biaya transaksi yang sama baiknya namun dengan potensi tingkat keamanan dan basis pengguna yang lebih tinggi, menjadi penantang yang serius untuk menangkap peluang di sektor stablecoin yang strategis tersebut,” katanya.

USUAL

USUAL menjadi salah satu aset kripto di sektor Real World Asset (RWA) dengan pertumbuhan adopsi tercepat sejauh ini. Posisi Usual sebagai platform RWA dan stablecoin terdesentralisasi membawa semangat origin Bitcoin sebagai sebuah aset dan platform publik yang tidak dikelola oleh entitas terpusat tertentu, sebuah keunikan yang jarang dimiliki oleh kebanyakan proyek besar di sektor serupa saat ini.

PNUT

PNUT menjadi aset kripto bertema hewan dengan pertumbuhan kapitalisasi pasar tercepat pada siklus kali ini. Kekuatan likuiditas yang tinggi dipadukan dengan naratif menarik serta asosiasi dengan beberapa figur berpengaruh membuat kepercayaan investor terhadap proyek meme coin ini berpotensi dapat semakin berkembang di tahun 2025.

LINK

LINK sebagai aset kripto utama di ekosistem infrastruktur Chainlink merupakan aset yang semakin strategis dengan semakin luasnya ekosistem teknologi Chainlink serta adopsinya. Kolaborasi dan keterlibatan Chainlink pada proyek-proyek besar oleh institusi-institusi strategis seperti Swift misalnya dapat berpotensi mengakselerasi adopsi dari teknologi yang dikembangkan secara signifikan. Tahun 2025 menjadi tahun yang mungkin akan menandai capaian-capaian menarik dari hasil kolaborasi-kolaborasi tersebut yang berpotensi tidak hanya meningkatkan perhatian investor terhadap proyek ini namun juga meningkatkan permintaan organik terhadap aset kripto LINK.

Fami menekankan investor untuk tetap berhati-hati dalam melakukan keputusan investasi. Ia mendorong pasar untuk berpegang teguh terhadap strategi investasi masing-masing sembari sigap beradaptasi mengikuti pasar.

Baca Juga: Menanti PP Tentang Pengalihan Kewenangan Pengawasan Aset Kripto, Komisi XI: Harus Segera Dikeluarkan

“Proyeksi kami terhadap kondisi pasar ke depan mengindikasikan situasi yang akan lebih dinamis yang menuntut kehati-hatian serta strategi investasi yang lebih adaptif, yakni mengantisipasi peluang yang dapat berkembang semakin besar dalam kurun waktu yang lebih cepat, tanpa mengurangi efektivitas mitigasi risiko dari portofolio yang dimiliki," tutur Fahmi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: