Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Libur Satu Bulan Penuh saat Ramadan, PKB Khawatir Anak-Anak Makin Kecanduan Gadget

Libur Satu Bulan Penuh saat Ramadan, PKB Khawatir Anak-Anak Makin Kecanduan Gadget Kredit Foto: Unsplash/zhenzhong liu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi X Fraksi PKB DPR RI Syarief Muhammad Alaydus merespon wacana libur selama Ramadhan sebulan penuh.

Dia meminta Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) duduk bersama membahas rencana tersebut.

Ia mendukung rencana libur selama Ramadhan sebulan penuh merupakan hal yang baik, jika ditujukan guna memberikan kesempatan para siswa untuk menjalankan ibadah dengan optimal sehingga dapat meningkatan sisi spritualitas mereka

"Tujuan libur selama Ramadhan sangat baik. Para siswa kita bisa fokus ibadah dan belajar agama. Kami mendukung rencana itu," ujar Habib Syarief, Jumat (3/1/2025).

Menurut dia, rencana libur selama Ramadhan itu harus dimatangkan, karena Ramadhan tinggal dua bulan lagi. Kemenag dan Kemendikdasmen harus duduk bersama membahas rencana tersebut, sehingga program tersebut bisa terlaksana dengan baik.

Sampai saat ini, kata Habib Syarief, belum ada format yang jelas dan detail terkait libur selama Ramadhan. Masih banyak pertanyaan yang muncul.

"Apakah semua kegiatan sekolah diliburkan, sehingga tidak ada kegiatan sama sekali selama Ramadhan? Atau meliburkan pembelajaran formal dan diganti dengan pembelajaran keagamaan?.

Sebab, kata Habib Syarief, jika kegiatan selama Ramadhan diserahkan penuh kepada orang tua, maka meraka akan kesulitan mengaturnya. Apalagi jika kedua orang tua sama-sama bekerja. Bahkan, walaupun salah satu orang tua tidak bekerja, mereka tetap akan kesulitan.

Kalau anak-anak mengisi liburan Ramadhan hanya di rumah, maka mereka akan cepat bosan. Orang tua pun akan kesulitan mengatur kebosanan anak selama Ramadhan. Dikhawatirkan anak-anak akan semakin sering bermain handphone di rumah. 

Ia menegaskan bahwa kecanduan gadget sudah menjadi masalah serius di kalangan anak-anak. Mereka sulit dilepaskan dari alat komunikasi tersebut

Baca Juga: Wajib Berpenghasilan Minim Rp3 Juta, DPR Minta Aturan Baru Skema Paylater ini Mendesak Diterapkan

"Gawai ini menjadi candu bagi anak-anak. Banyak anak-anak yang tidak bisa lepas dari adiksi terhadap penggunaan gawai in. Ramadhan seharusnya bisa digunakan untuk menjauhkan anak-anak dari pengaruh gadget," bebernya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: