Pengaruhi Harga Emas, Pasar Logam Mulia Waspadai Arah Kebijakan Donald Trump
Nasib harga emas bernasib terbalik dengan logam mulia lainnya saat menutup pekan perdagangan pertama tahun ini. Harga emas tercatat anjlok pada penutupan perdagangan di Jumat (3/1). Hal ini tidak terlepas dari sentimen pasar yang tengah waspada dengan dinamika moneter dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir Senin (6/1), harga emas tercatat , turun dari level tertingginya dalam tiga minggu terakhir. Berikut data pergerakan terkait serta harga komoditas logam lainnya pada sesi perdagangan terakhir:
- Emas Spot: Turun 0,7% menjadi US$ 2.637,78 per ons.
- Kontrak Berjangka Emas: Turun 0,7% menjadi US$ 2.651,10 per ons.
- Perak Spot: Naik 0,2% menjadi US$ 29,619 per ons.
- Platinum: Melonjak 1,7% menjadi US$ 938,25 per ons.
- Paladium: Naik 1,3% menjadi US$ 923 per ons.
Pasar tengah bersiap menghadapi kemungkinan arah kebijakan ekonomi yang akan dibawa oleh Donald Trump di AS. Hal yang paling disoroti investor kali ini adalah sejumlah kebijakannya yang dapat memperkuat nilai dari Dolar AS.
Ahli Strategi Komoditas WisdomTree, Nitesh Shah menjelaskan bahwa rencana memberlakukan tarif perdagangan lebih tinggi dari pemerintahan baru akan mendorong penguatan dolar. Penguatan ini akan berimbas pada sulitnya investor internasional untuk membeli emas.
Di sisi lain, kebijakan tersebut juga dapat memicu perang dagang bahkan perlambatan ekonomi global yang berujung pada menurunnya permintaan atas logam mulia termasuk emas.
“Perlambatan perdagangan global biasanya diikuti oleh perlambatan ekonomi, yang berujung pada penurunan permintaan logam,” jelas Shah.
Federal Reserve (The Fed) yang turut memberikan sinyal akan semakin berhati-hati dalam memangkas suku bunga juga akan membatasi potensi kenaikan harga emas, namun mendukung logam mulia lain sebagai instrumen lindung nilai, khususnya saat ketidakpastian global.
Baca Juga: Freeport dan AMMAN Ungkap Cadangan Emas dan Tembaga Melimpah
Shah mengatakan, harga emas bisa saja terus merangkak naik mengingat tren kenaikan utang global hingga isu geopolitik yang terus memanas terus memberikan dukungan jangka panjang bagi emas sebagai aset untuk melindungi nilai kapital.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement