Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transaksi Single Stock Futures Capai 1.797 Kontrak, Saham BBCA dan BBRI Mendominasi

Transaksi Single Stock Futures Capai 1.797 Kontrak, Saham BBCA dan BBRI Mendominasi Kredit Foto: Lestari Ningsih
Warta Ekonomi, Jakarta -

Single Stock Futures (SSF), produk derivatif baru Bursa Efek Indonesia (BEI), mencatatkan total transaksi 1.797 kontrak dalam enam bulan pertama sejak diluncurkan pada Juli 2024. Meski relatif baru, SSF menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan, dengan rata-rata peningkatan aktivitas perdagangan lebih dari 50 persen setiap bulan.

“Pada periode Juli–Desember 2024, tercatat rata-rata peningkatan aktivitas perdagangan setiap bulannya lebih dari 50%, dengan total volume perdagangan mencapai 1.797 kontrak, dan seri SSF dari saham BBRI dan BBCA tercatat sebagai yang paling aktif diperdagangkan,” ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2025).

Sebagai instrumen derivatif, SSF dirancang untuk memberikan diversifikasi investasi yang memungkinkan investor menjalankan strategi seperti lindung nilai (hedging) atau optimalisasi keuntungan melalui leverage. Dengan modal lebih kecil dibandingkan membeli saham langsung, SSF juga menjadi lebih terjangkau bagi investor ritel, membuka peluang lebih luas untuk berpartisipasi di pasar modal.

Baca Juga: BEI Luncurkan Single Stock Futures untuk Tingkatkan Pendalaman Pasar Modal Indonesia

“Kami percaya, SSF akan menciptakan ekosistem perdagangan yang lebih dinamis, efisien, dan inklusif, sekaligus memperkuat daya saing pasar modal Indonesia di tingkat regional maupun global,” imbuh Irvan.

Untuk menjaga likuiditas dan transparansi perdagangan, BEI telah mengambil langkah strategis, termasuk bekerja sama dengan Anggota Bursa Derivatif untuk mengedukasi investor, meningkatkan partisipasi pasar, serta memastikan kehadiran liquidity provider yang konsisten menjaga harga bid dan offer.

“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan SSF akan terus menjadi instrumen yang menarik dan memberikan nilai tambah bagi investor di pasar modal Indonesia,” tambahnya.

Bagi masyarakat yang tertarik berinvestasi di SSF, BEI menyediakan akses melalui tiga Anggota Bursa Derivatif: Binaartha Sekuritas, Phintraco Sekuritas, dan Ajaib Sekuritas. Investor harus membuka Sub Rekening Efek Derivatif untuk memulai transaksi dan dapat berkonsultasi dengan Anggota Bursa Derivatif untuk mendapatkan panduan investasi.

Baca Juga: IPO Menjadi Salah Satu Opsi Pendanaan Energi Terbarukan Melalui Bursa Efek

Namun, Irvan mengingatkan bahwa SSF memiliki risiko fluktuasi harga saham acuan dan risiko leverage, yang dapat memperbesar potensi keuntungan maupun kerugian. Ia menyarankan investor memahami mekanisme SSF dan menggunakan strategi sesuai profil risiko, seperti hedging.

“BEI juga menyediakan sarana edukasi dan pelatihan yang dapat dipelajari oleh investor, serta kami mendorong investor berkonsultasi dengan Anggota Bursa Derivatif agar dapat memanfaatkan SSF secara bijak dan optimal,” tutup Irvan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: