Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenaikan HPP Dua Komoditas Ini Digadang-Gadang Bisa Untungkan Petani

Kenaikan HPP Dua Komoditas Ini Digadang-Gadang Bisa Untungkan Petani Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon, mengungkapkan bahwa keputusan pemerintah untuk menaikkan harga pokok penjualan (HPP) padi dan jagung di tahun 2025 ini bertujuan agar para petani mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.

"Presiden Pak Prabowo sudah menaikkan HPP padi dan jagung di 2025 ini," kata Fadli Zon saat acara tanam raya padi unggul di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Senin, (6/1/2024).

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto disebut sudah memutuskan bahwa HPP untuk padi naik dari yang sebelumnya Rp6.000 menjadi Rp6.500. sementara untuk HPP jagung, dari yang sebelumnya Rp5.000 menjadi Rp5.500.

"Hal ini diharapkan dapat memberikan keuntungan atau selisih biaya produksi dan harga jual hasil produksi petani," kata Fadli Zon.

Naiknya HPP untuk padi dan jagung tersebut diklaim merupakan bentuk atensi khusus dari Presiden Prabowo Subianto terhadap sektor pertanian. Sehingga, imbuh dia, tekad untuk mewujudkan swasembada pangan nasional bisa tercapai tanpa mengesampingkan perhatian dan fokusnya kepada para petani.

Baca Juga: Tingkatkan Produksi, Himbara Siapkan Dana KUR Rp300 Triliun untuk Pertanian

"Jadi semua persoalan dalam pertanian seperti pupuk, bibit dan irigasi serta alat pertanian akan tetap menjadi perhatian pemerintah," jelas dia.

Dalam menjaga dan mewujudkan keseimbangan antara alam dengan masyarakat dan sesuai dengan Astacita Presiden kedelapan Indonesia tersebut, Fadli Zon menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto menaruh atensi khusus ke sektor pertanian, khususnya pangan. Apalagi mengingat ketika dirinya menjabat sebagai TNI dan telah mendorong masyarakat untuk menanam pangan di lahan tidur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat demi ketahanan pangan.

Di sisi lain, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, mengungkapkan bahwa cita-cita pertama dari pertanian dan pangan sudah tercantum sejak pertama mula program swasembada dicanangkan. Sehingga, hal tersebut harus diwujudkan demi mensukseskan cita-cita bangsa.

"Bahwa untuk menunjang keberhasilan pertanian, pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan pupuk kepada para petani dengan harga yang terjangkau, sehingga apabila ada pengecer yang nakal akan langsung di tindak," kata pria yang akrab disapa Mas Dar ini.

Baca Juga: Petani Milenial Jadi Garda Depan Wujudkan Indonesia Nol Impor 2025

Terkait persoalan pupuk yang menjadi ‘sambatan’ dari para petani, Mas Dar mengaku jika pemerintah telah berupaya keras untuk memenuhinya. Hal ini dilakukan melalui penyaluran pupuk bersubsidi yang saat ini sudah mulai didistribusikan berdasarkan volume kebutuhan pupuk, alih-alih jumlah anggaran seperti tahun sebelumnya.

Selain itu, pendistribusian pupuk saat ini telah dipercepat atau langsung disalurkan kepada para pengecer maupun gabungan kelompok tani.

"Pemerintah telah menambah alokasi pupuk di 2025 ini sebanyak 9,5 juta ton," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: