Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanpa Campur Tangan Asing, Bahlil Tegaskan Pabrik Metanol Rp19 T Murni Investasi Lokal!

Tanpa Campur Tangan Asing, Bahlil Tegaskan Pabrik Metanol Rp19 T Murni Investasi Lokal! Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah resmi mengumumkan rencana pembangunan pabrik metanol di Bojonegoro, Jawa Timur. Proyek senilai Rp19 triliun ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku biodiesel B40, yang mulai diberlakukan wajib sejak 1 Januari 2025.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa pembangunan pabrik ini sepenuhnya melibatkan pihak swasta nasional dan investor lokal. 

"Swasta Nasional. Investornya dari dalam negeri, gak ada asing," ujar Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/1/2025).

Baca Juga: Mendadak! Bahlil Resmi Umumkan Implementasi B40 Mulai Januari 2025

Menurut Bahlil, pabrik ini dirancang untuk mendukung program hilirisasi di sektor energi, khususnya dalam memproduksi biodiesel B40 yang ramah lingkungan. "Contoh hilirisasi metanol di B40, kita butuh 2,3 juta ton. Arahan Bapak Presiden itu langsung, kita bangun dalam negeri, itu kita akan bangun di Bojonegoro. Bahan bakunya dari gas," jelasnya.

Saat ini, kebutuhan metanol dalam negeri sangat bergantung pada impor. Dari total kebutuhan nasional sebesar 2,3 juta ton, produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 20% atau sekitar 500 ribu ton per tahun. 

"Metanol produksi dalam negeri kita tidak lebih dari 500 ribu ton. Artinya, kita selama ini impor 80%," ungkap Bahlil.

Baca Juga: Kementerian ESDM Beri Waktu 1,5 Bulan untuk Proses Transisi Implementasi B40

Untuk mencukupi kebutuhan B40, pemerintah telah menetapkan volume sebesar 15,6 juta kiloliter per tahun. Oleh karena itu, pembangunan pabrik metanol ini dianggap sangat mendesak untuk mengurangi ketergantungan pada impor.

Pabrik metanol di Bojonegoro direncanakan memiliki kapasitas produksi 800 ribu ton per tahun. Proyek ini juga akan didukung oleh pasokan gas sebesar 90 juta metrik british thermal unit (MMBTU) per hari, yang akan disiapkan oleh SKK Migas.

Dengan investasi sebesar Rp19 triliun atau setara dengan US$12 miliar, proyek ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam memperkuat kemandirian energi nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: