Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perbankan Wajib Tahu! Bahlil Ungkap BEP Hilirisasi Hanya 6 Tahun

Perbankan Wajib Tahu! Bahlil Ungkap BEP Hilirisasi Hanya 6 Tahun Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi, Bahlil Lahadalia, mengkritik minimnya dukungan perbankan dalam negeri terhadap program hilirisasi nasional. Ia menekankan bahwa proyek hilirisasi memiliki potensi balik modal (Break Event Point/BEP) yang lebih cepat, yakni hanya enam tahun, dibandingkan proyek konsumsi yang membutuhkan waktu hingga 9–10 tahun.

"Ngapain perbankan membiayai proyek konsumsi yang 9 tahun, 10 tahun break event point. Kalau hilirisasi yang 6 tahun break event point, ngapain kasih kredit stand by loan kepada perusahaan yang sudah lama-lama itu. Kan kira-kira begitu. Mereka penting, perusahaan lama-lama itu penting. Tapi juga penting untuk melakukan diversifikasi,” ujar Bahlil usai memimpin rapat perdana Satgas Hilirisasi di Kementerian ESDM, Jumat (17/1/2025).

Baca Juga: Bahlil Dorong Perbankan Nasional Melek Hilirisasi

Pernyataan ini senada dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong agar program hilirisasi memberikan nilai tambah maksimal bagi dalam negeri. Bahlil juga menegaskan perlunya memperkuat pembiayaan domestik untuk mendukung program ini dan mengurangi ketergantungan pada investasi asing.

"Kami merumuskan tentang pembiayaannya agar dilakukan juga dalam negeri, supaya persepsi yang seolah-olah mengatakan bahwa itu nanti asing lebih banyak mendapatkan hasilnya, itu perlahan-lahan kita akan kurangi," lanjutnya.

Pada rapat perdana tersebut, Satgas Hilirisasi memutuskan untuk menjadikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai posko selama lima tahun ke depan. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dalam mendorong program hilirisasi nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: