- Home
- /
- Kabar Sawit
- /
- Pasar
Indonesia Pimpin Produksi Minyak Sawit Tersertifikasi Berkelanjutan Dunia

Standar internasional Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) diperkenalkan sejak tahun 2008 silam untuk memenuhi preferensi konsumen global terhadap minyak sawit berkelanjutan. Sejak saat itu, luas perkebunan dan volume minyak sawit dunia yang tersertifikasi RSPO pun terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Dilansir dari laman Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Senin (20/1/2025), data menunjukkan bahwa luas perkebunan kelapa sawit tersertifikasi RSPO meningkat. Dari yang semula 0,1 juta hektare pada tahun 2008, kemudian menjadi 3,35 juta hektare pada tahun 2021.
“Volume minyak sawit bersertifikasi juga mengalami lonjakan tajam, dari 0,8 juta ton menjadi 23,1 juta ton pada periode yang sama,” ungkap Gapki dalam laman resminya, dikutip Senin (20/1/2025).
Tak hanya Indonesia, sertifikasi minyak sawit berkelanjutan juga diterapkan di berbagai negara produsen sawit. Misalnya Papua Nugini, Malaysia, serta beberapa negara di Afrika dan Amerika Selatan. Akan tetapi, Indonesia masih menempati posisi teratas sebagai produsen minyak sawit bersertifikasi berkelanjutan dengan pangsa pasar mencapai 61%. Disusul Malaysia di posisi kedua dengan pangsa 26,7% dan Papua Nugini dengan pangsa 3,9%.
Baca Juga: TNI Dinilai Perlu Dilibatkan dalam Menjaga Industri Kelapa Sawit
Indonesia: Produsen Utama Minyak Sawit Berkelanjutan
Sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia sekaligus pemimpin dalam produksi minyak sawit berkelanjutan, Indonesia terus mencerminkan prestasi serta komitmennya dalam menerapkan praktik agribisnis yang ramah lingkungan serta bertanggung jawab secara sosial.
Dan, hal tersebut belum termasuk ke dalam luas dan volume produksi yang saat ini masih dalam proses penilaian sertifikasi berkelanjutan.
Industri kelapa sawit Indonesia, dengan serangkaian perkembangan positif ini pun diharapkan dapat terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin global dalam produksi minyak sawit yang memenuhi standar keberlanjutan, sekaligus menjawab tantangan konsumen global akan produk yang lebih bertanggung jawab, baik pada sosial maupun lingkungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement