Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transformasi Berhasil, WIKA Bakal Fokus Garap Proyek Nasional dan Hilirisasi

Transformasi Berhasil, WIKA Bakal Fokus Garap Proyek Nasional dan Hilirisasi Kredit Foto: Instagram/Wijaya Karya
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan kinerja positif di tengah tantangan berat sektor infrastruktur Indonesia. Langkah transformasi yang dilakukan manajemen mulai membuahkan hasil, terbukti dari peningkatan efisiensi dan profitabilitas perusahaan.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW), menyebutkan bahwa perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp12,55 triliun pada kuartal III-2024 dengan tingkat produksi (burn rate) mencapai 34,3 persen dari total kontrak berjalan. Segmen infrastruktur, gedung, industri, EPC (Engineering, Procurement, and Construction), serta realti menjadi kontributor utama pendapatan perseroan.

“Kontribusi utama pendapatan WIKA berasal dari segmen infrastruktur dan gedung, industri, EPC, dan realti properti,” ungkap Agung BW di Jakarta, Jumat (17/1/2025).

Baca Juga: Investor Harus Tahu! Ini Dua Agenda Penting WIKA di Awal 2025

Transformasi WIKA juga terlihat dari peningkatan laba kotor yang mencapai Rp1,06 triliun dengan Gross Profit Margin (GPM) sebesar 8,4 persen, naik dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 8,1 persen. Laba usaha juga meningkat signifikan hingga 55,3 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp839,75 miliar.

Agung menjelaskan, peningkatan tersebut merupakan hasil dari optimalisasi eksekusi proyek, khususnya di lini bisnis utama seperti infrastruktur, gedung, dan EPCC. "Kami terus meningkatkan tata kelola, manajemen risiko, dan eksekusi proyek untuk menjaga nilai kompetitif perusahaan," ujar Agung.

Selain mencatatkan kinerja keuangan yang solid, WIKA berhasil memperbaiki neraca keuangannya. Kolektabilitas piutang meningkat 30,4 persen menjadi Rp6,61 triliun dari Rp9,50 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Utang usaha pun berhasil ditekan hingga 50,7 persen (yoy).

Dari sisi likuiditas, arus kas atas aktivitas operasi menunjukkan perbaikan drastis, membaik hingga 86,9 persen dari minus Rp1,67 triliun menjadi minus Rp218,94 miliar pada kuartal III-2024. “Peningkatan ini merupakan hasil dari fokus kami pada pengelolaan likuiditas dan struktur modal kerja yang baik,” jelas Agung.

Baca Juga: WIKA DIsarankan untuk Fokus Proyek Pangan dan Energi di 2025

Rasio solvabilitas juga mengalami perbaikan, dengan current ratio meningkat menjadi 191,8 persen. Gearing ratio dan Debt to Equity Ratio (DER) masing-masing turun menjadi 2,18 kali dan 3,12 kali dibandingkan sebelumnya 3,10 kali dan 5,07 kali.

Ke depan, WIKA akan terus menyasar proyek infrastruktur pemerintah, terutama yang mendukung ketahanan nasional dan proyek-proyek EPCC di sektor energi serta hilirisasi industri. "Kami siap melaksanakan proyek-proyek yang menunjang ketahanan energi dan industrilisasi," kata Agung.

Agung juga menyampaikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan atas dukungan mereka, termasuk pemerintah yang membantu melalui Penyertaan Modal Negara (PMN). “Dengan semakin sehatnya perusahaan, WIKA akan semakin mampu memberikan nilai lebih dan manfaat bagi masyarakat dan negara,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: