- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Harga Minyak Global Kembali Anjlok, Sinyal Donald Trump Jadi Biang Kerok

Harga minyak dunia kembali melemah pada perdagangan di Senin (20/1). Pasar merespons cepat langkah atau kebijakan yang diambil oleh Donald Trump di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Senin (21/1), harga minyak mentah Brent tercatat menuurun 0,8% menjadi US$ 80,15 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) anjlok 1,7% menjadi US$ 76,58 per barel.
Baca Juga: Minyak Sawit jadi Minyak Nabati Pertama di Dunia dengan Sertifikasi Berkelanjutan
Presiden Donald Trump baru-baru ini berencana untuk mengumumkan darurat energi nasional guna mengisi cadangan minyak strategis dan memperluas ekspor energi dari AS. Ia memberikan sinyal bahwa dirinya akan mempercepat persetujuan proyek minyak dan gas.
Pasar merespons hal tersebut dengan kekhawatiran karena bertambahnya pasokan global akan membuat gejolak dalam pasokan minyak hingga menyebabkan harga komoditas terkait mengalami tekanan yang cukup signifikan.
Adapun dinaima geopolitik juga masih memberikan tekanan terhadap harga minyak dunia. Gencatan Senjata Timur Tengah sampai dengan Sanksi Rusia memicu adalah pergeseran pasokan untuk dilakukan importir sehingga menyebabkan tekanan dalam ekosistem minyak dunia.
Baca Juga: Indonesia Pimpin Produksi Minyak Sawit Tersertifikasi Berkelanjutan Dunia
Meskipun harga minyak telah mencatat kenaikan beruntun selama empat pekan sebelumnya, tekanan dari kebijakan baru dan ketegangan geopolitik dapat membatasi penguatan lebih lanjut. Pergerakan harga minyak dalam waktu dekat akan sangat dipengaruhi oleh langkah konkret yang diambil oleh pemerintahan Trump.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement