
Harga logam mulia termasuk harga emas terus menunjukkan pergerakan yang menyorot perhatian dalam perdagangan di Rabu (22/1). Pasar tengah memanfaatkan ketidakpastian menyusul ancaman baru dari Donald Trump di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Kamis (23/1), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah logam mulia. Perak menjadi satu-satunya logam yang tak berhasil membukukan kenaikan akibat Trump:
- Emas Spot: Naik 0,4% menjadi US$ 2.755,58 per ons.
- Kontrak Emas Berjangka AS: Menguat 0,3% ke US$ 2.768 per ons.
- Perak Spot: Turun 0,3% menjadi US$ 30,75 per ons.
- Platinum: Naik 0,5% ke US$ 948,32 per ons.
- Paladium: Melonjak 3,2% menjadi US$ 987,50 per ons.
Senior Portfolio Manager Sprott Asset Management, Ryan McIntyre mengatakan bahwa pasar emas tengah mendapatkan momentum kuatnya ketidakpastian akibat ancaman tarif dari Trump.
Donald Trump baru-baru ini kembali mengeluarkan ancaman terkait dengan penerapan kebijakan soal tarif baru. Ia berencana untuk mempertimbangkan tarif 10 persen untuk barang-barang yang diimpor dari China. Hal tersebut menyusul ancamannya yang bakal menerapkan tarif 25 persen untuk barang dari Meksiko dan Kanada.
"Harga emas cenderung naik saat ketidakpastian ekonomi atau geopolitik meningkat. Ini adalah aset perlindungan alami bagi investor," ungkap Ryan.
Ancaman tarif ini diprediksi akan menghadirka ngejolak inflasi. Pasar dengan ini juga turut menaruh harapan bahwa suku bunga tak akan dinaikkan atau bahkan dipangas lebih cepat oleh Federal Reserve (The Fed).
Namun demikian, belum ada satu pun dari ancaman tarif yang diubah menjadi kebijakan mengingat sosok presiden tersebut juga mengatakan bahwa ancaman tersebut hanya bisa dilakukan paling cepat di 1 Februari 2025.
Baca Juga: Satyamitra Kemas (SMKL) Bentuk Joint Venture dengan Perusahaan China, Telisik Tujuannya
Adapun penurunan indeks dolar menuju level terendah dalam tiga minggu terakhir membuat emas lebih murah bagi investor internasional, sehingga meningkatkan daya tariknya sebagai aset safe-haven.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement