Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Dibuat Bimbang, Seruan Trump Terkait Suku Bunga Pengaruhi Dolas AS

Pasar Dibuat Bimbang, Seruan Trump Terkait Suku Bunga Pengaruhi Dolas AS Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) kembali melemah pada penutupan perdagangan di Kamis (23/1). Seruan Donald Trump terkait dengan penurunan suku bunga dan tidak adanya kejelasan terkait kebijakan tarif membuat pasar mata uang bergejolak.

Dilansir dari CNBC International, Jumat (24/1), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan mata uang ini terhadap mata uang global lainnya mengalami koreksi hingga 0,19% ke 108,06.

Baca Juga: Seruan Trump Disambut Baik Wall Street: S&P 500 Kembali Cetak Rekor!

Penasihat Investasi Sonora Wealth Group Vancouver, David Eng mengatakan bahwa pasar tengah mengalami ketidakpastian menyusul pidato dari Trump di World Economic Forum.

Trump baru-baru ini mendorong penurunan suku bunga oleh bank sentral global meski ekspektasi terkait dengan penahanan suku bunga masih tinggi. Ia juga kembali mengungkit soal kebijakan tarif baru tanpa memberikan rincian yang konkret.

Adapun Trump sebelumnya mengisyaratkan tarif baru untuk China, Kanada, Meksiko dan Uni Eropa mulai 1 Februari 2025. Namun, pasar masih menunggu rincian lebih lanjut dengan spekulasi bahwa hal besar akan terjadi di 1 April 2025.

“Kami belum memiliki informasi yang benar-benar pasti, jadi sampai ada kepastian, volatilitas pasar kemungkinan akan terus terjadi,” kata David Eng.

Kini pasar juga menyoroti data perekonomian terbaru dari AS. Kenaikan aplikasi tunjangan pengangguran pekan lalu menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang stabil, tetapi tidak cukup untuk menopang dolar di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan.

Baca Juga: Pancing Ketidakpastian, Harga Emas Terkoreksi Gegara Ulah Donald Trump

Adapun pasar memiliki ekspektasi yang kuat bahwa suku bunga akan dipertahankan dalam level tinggi oleh Federal Reserve (The Fed) di 28-29 Januari 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: