Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BP Taskin Tegaskan Program Makan Bergizi Gratis Berkualitas, Bantah Isu Hoaks di Media Sosial

BP Taskin Tegaskan Program Makan Bergizi Gratis Berkualitas, Bantah Isu Hoaks di Media Sosial Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) memberikan klarifikasi tegas mengenai kabar yang beredar di media sosial tentang Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disebutkan tidak menyediakan lauk pauk dan minim gizi. Wakil Kepala BP Taskin, Nanik S. Deyang, menyebutkan bahwa informasi tersebut adalah hoaks yang tidak berdasar.

Nanik menegaskan bahwa kualitas gizi dalam program MBG dijaga ketat. Tidak mungkin MBG yang diproduksi Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) tidak ada lauk pauknya atau minim gizi.

"Setiap dapur SPPG dilengkapi dengan tim yang terdiri dari ahli gizi, sarjana penggerak pembangunan, serta pengawasan dari Badan Gizi Nasional (BGN)," ujar Nanik saat melakukan kunjungan ke SDN Sukatani 4, Tapos, Depok, Jumat (24/01/2025).

Program MBG yang diterima oleh 776 siswa di SDN Sukatani 4 telah membawa perubahan signifikan pada kesehatan dan semangat belajar siswa. Hal ini dikatakan langsung oleh Kepala Sekolah SDN Sukatani 4, Eri Widiyanti. Ia mengungkapkan bahwa sejak program ini dijalankan, siswa terlihat lebih sehat dan bersemangat.

"Anak-anak yang sebelumnya sering pingsan saat upacara kini sudah tidak ada lagi. Setelah tiga minggu mendapat MBG, berat badan mereka naik dan mereka lebih bersemangat belajar," ujar Eri.

Baca Juga: Kemenkop Bantu Gakoptindo Jadi Supplier Tempe dan Tahu Program MBG

Salah satu menu yang disajikan dalam program MBG tersebut adalah nasi dengan lauk ayam kecap, sayur bunga kol dan wortel, susu, serta buah jeruk. Nanik memastikan bahwa setiap dapur SPPG, termasuk yang ada di Depok, memproduksi lebih dari 3.000 porsi MBG setiap hari dengan menu yang bervariasi dan selalu diawasi oleh ahli gizi.

"Kami memiliki ahli gizi di setiap dapur untuk memastikan makanan yang diberikan memenuhi standar gizi yang baik bagi anak-anak," jelas Afif Maulana Rivai, salah satu pengawas dari SPPG Dapur 1 Kebayunan.

Nanik juga mengungkapkan bahwa program MBG tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian masyarakat sekitar.

"Setiap dapur membutuhkan bahan baku dalam jumlah besar, seperti beras, sayur, dan buah, yang tentunya turut menghidupkan ekonomi lokal. Kami bekerja sama dengan berbagai sektor untuk memastikan keberlanjutan program ini," katanya.

Program MBG yang juga melibatkan Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) ini diharapkan dapat terus berjalan dengan sukses untuk menciptakan generasi emas,  lapangan pekerjaan, dan berdampak baik pada perekonomian.

"Program ini tak hanya membantu anak-anak tumbuh sehat, tapi juga menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan ekonomi masyarakat," tambah Nanik.

Baca Juga: Presiden Prabowo Targetkan Seluruh Anak Indonesia Dapat MBG di Akhir 2025

Firman Dahlan, Direktur Yayasan GSN, menambahkan bahwa pihaknya menyiapkan 16.000 porsi makanan bergizi setiap hari untuk disebar ke sekolah-sekolah di wilayah Depok. 

"Kami telah mempersiapkan menu yang bergizi setiap harinya dan program ini direncanakan berlangsung hingga satu tahun ke depan," ujar Firman.

Dengan begitu, selalu memberikan pengawasan yang ketat dan keterlibatan berbagai pihak, BP Taskin memastikan bahwa kualitas dan keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis tetap terjaga, memberi manfaat yang besar bagi kesehatan siswa dan perekonomian masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: