
Bank Indonesia (BI) melaporkan pada pekan keempat bulan Januari 2024 periode transaksi 20-23 Januari 2025 terdapat aliran modal asing masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp11,52 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 20 – 23 Januari 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp11,52 triliun,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (25/1/2025).
Ia merinci, modal asing masuk bersih di pasar saham sebesar Rp0,35 triliun, di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp9,60 triliun dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp2,27 triliun.
Selain itu, Denny menyampaikan bahwa sejak 1 hingga 23 Januari 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SBN masing-masing tercatat sebesar Rp2,03 triliun dan Rp1,91 triliun serta modal asing masuk bersih di SRBI sebesar Rp2,95 triliun.
Selanjutnya, premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun per 23 Januari 2025 sebesar 73,01 basis point (bps), turun dibanding dengan 17 Januari 2025 sebesar 76,14 bps.
Sementara itu, Pada pagi hari Jumat, 24 Januari 2025, rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.235 per dolar Amerika Serikat (AS).
Di sisi lain, DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF) melemah ke level 108,05.
Untuk imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun ke level 7,03 persen pada Jumat (24/1) pagi, dari sebelumnya 7,06 persen pada akhir perdagangan Kamis (23/1/2025). Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,644 persen pada akhir perdagangan Kamis (23/1/2025).
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement