
Pemerintah terus mengintensifkan kebijakan hilirisasi mineral dan batu bara sebagai langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa hilirisasi merupakan kebutuhan mendesak demi memperkuat ekonomi nasional dan membuka peluang kerja sama global, khususnya dengan India.
"Hilirisasi bukan sekadar menambah nilai komoditas dalam negeri, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mempercepat pertumbuhan industri manufaktur berbasis sumber daya alam," kata Bahlil seusai mendampingi Presiden Prabowo di New Delhi pada Sabtu (25/1/2025).
Bahlil menambahkan, Indonesia tidak lagi hanya menjadi eksportir bahan mentah, tetapi kini mampu menghasilkan produk bernilai tambah yang lebih menguntungkan secara ekonomi. "Dengan hilirisasi, kita tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga produk bernilai tambah yang mampu memberikan manfaat lebih besar bagi ekonomi nasional," ujarnya.
Baca Juga: Bahlil Dorong Kerja Sama Energi dengan India, Fokus pada Biofuel dan Energi Terbarukan
India disebut sebagai mitra strategis dalam mewujudkan visi besar hilirisasi Indonesia, terutama di sektor mineral strategis seperti nikel. Menurut Bahlil, kerja sama ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen utama mineral dunia, tetapi juga mempercepat pengembangan sektor energi terbarukan, termasuk baterai kendaraan listrik.
“Kerja sama di sektor hilirisasi nikel sangat strategis bagi kedua negara. Indonesia dapat menjadi pusat produksi baterai kendaraan listrik, sementara India berperan sebagai mitra utama dalam rantai pasok global,” tambahnya.
Bahlil juga menyebutkan bahwa kolaborasi dengan India memberikan peluang besar untuk transfer teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. "Kolaborasi ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga membuka ruang bagi penguatan industri dalam negeri," tegasnya.
Optimisme Bahlil terhadap kerja sama ini didasarkan pada peluang strategis yang mampu mempercepat transformasi ekonomi Indonesia, sekaligus memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Ia yakin bahwa kebijakan hilirisasi yang konsisten akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian nasional.
“Melalui kerja sama yang baik dengan India, kita dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok global,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement