- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pasar IPO Global 2024: India Pimpin Volume, Indonesia Bersiap Bangkit di 2025

Pasar Initial Public Offering (IPO) global mencatatkan 1.215 transaksi dengan total dana terkumpul sebesar USD 121,2 miliar sepanjang tahun 2024. Meskipun angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2023, kuartal keempat menunjukkan peningkatan yang signifikan, mengungguli tiga kuartal sebelumnya.
India mencetak sejarah dengan menjadi pemimpin global dalam jumlah IPO, mencatatkan hampir dua kali lebih banyak IPO dibandingkan Amerika Serikat dan dua setengah kali lebih banyak daripada Eropa. Sementara itu, AS berhasil merebut kembali posisi teratas dalam perolehan pendapatan IPO, melampaui semua pasar lainnya dengan valuasi saham yang mencapai rekor tertinggi.
Beberapa negara mengalami tantangan dalam pasar IPO mereka. China mencatatkan kinerja terlemah dalam satu dekade akibat regulasi ketat, sementara Australia mengalami penurunan volume terbesar dalam lebih dari 20 tahun. Sebaliknya, Malaysia mencetak rekor tertinggi dalam 19 tahun, didorong oleh meningkatnya minat terhadap valuasi dan likuiditas pasar.
Dari sisi sektor, teknologi, media, telekomunikasi (TMT), industri, dan barang konsumsi mendominasi IPO global dengan pangsa 60%. Sementara itu, pencatatan perusahaan yang didukung private equity (PE) dan venture capital (VC) meningkat drastis, menghasilkan 46% dari total pendapatan IPO global.
Baca Juga: BEI Sebut Ada 18 Calon Emiten yang Antre IPO pada 2025, Mayoritas Beraset Jumbo
Indonesia: Penurunan Tajam di 2024, Optimisme di 2025
Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam aktivitas IPO pada tahun 2024, dengan hanya 40 IPO yang mengumpulkan dana Rp 10,1 triliun. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan 79 IPO yang meraih Rp 54,1 triliun pada 2023. Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan ini antara lain ketidakpastian pasar global, pemilihan Presiden Indonesia yang menyebabkan investor menahan keputusan, serta minimnya IPO skala besar sepanjang tahun.
Namun, optimisme mulai tumbuh untuk tahun 2025. Reuben Tirtawidjaja, EY Indonesia Strategy and Transactions Partner, menyatakan bahwa kejelasan kebijakan pemerintahan baru, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, serta lingkungan suku bunga yang lebih stabil diharapkan dapat mendorong minat investor terhadap IPO.
“Kedepannya di tahun 2025 ini sentimen investor tampak optimistis. Kejelasan yang lebih besar mengenai kebijakan pemerintah, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, dan lingkungan suku bunga rendah yang menguntungkan diharapkan akan memperbarui minat terhadap IPO,” ungkap Reuben dalam keterangan resminya, Kamis (30/1/2025).
Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 66 IPO pada tahun 2025, dengan langkah-langkah reformasi untuk meningkatkan standar pencatatan perusahaan. Di antara reformasi yang diusulkan adalah peningkatan batas free float (persentase saham yang tersedia untuk publik) serta perubahan pada syarat minimum operasional perusahaan sebelum IPO.
Baca Juga: Baru Sepekan Debut, Bangun Kosambi (CBDK) Sudah Habiskan Seluruh Dana IPO Rp2,29 Triliun
Sektor infrastruktur dan energi terbarukan diprediksi menjadi pendorong utama pertumbuhan IPO di Indonesia. Namun, tantangan seperti persaingan dengan pasar regional, dampak negatif dari IPO berkinerja buruk, serta ketegangan geopolitik global masih perlu diwaspadai.
Sebagai langkah persiapan, EY Indonesia bekerja sama dengan BEI akan mengadakan IPO Masterclass pada 22-23 Januari 2025. Program ini bertujuan membekali perusahaan dengan wawasan dan strategi IPO, membahas faktor ekonomi, geopolitik, serta tren teknologi yang memengaruhi pasar.
Dengan berbagai inisiatif dan reformasi yang dilakukan, diharapkan tahun 2025 menjadi titik balik bagi pasar IPO Indonesia, menarik lebih banyak investor dan memperkuat daya saing pasar modal nasional di tingkat global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement