Dukung Ekonomi Rendah Karbon, CIMB Salurkan Pembiayaan Rp54,4 triliun hingga September 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) hingga sembilan bulan pertama tahun 2024, telah menyalurkan Rp54,4 triliun atau hampir 25% dari total pembiayaannya untuk mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon, sejalan dengan Perjanjian Paris dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Selain itu, CIMB Niaga turut membeli unit karbon dalam peresmian Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Jakarta.
Langkah ini menjadi kelanjutan peran CIMB Niaga yang sebelumnya tercatat sebagai pembeli unit karbon pertama saat peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) pada September 2023.
Baca Juga: Lampaui Target, CIMB Niaga Finance Salurkan Pembiayaan Rp9,96 Triliun
Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga, Fransiska Oei, mengungkapkan bahwa keikutsertaan CIMB Niaga pada kegiatan tersebut adalah wujud nyata dukungan bank terhadap program dekarbonisasi nasional dan global.
“Partisipasi ini merupakan bagian dari strategi kami mencapai emisi nol bersih gas rumah kaca (GRK) Cakupan 1 dan 2 pada 2030, serta emisi nol bersih secara keseluruhan pada 2050. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah Indonesia melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), Perjanjian Paris, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB),” ujar Fransiska di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Baca Juga: Sukses Lewati 2024, CIMB Niaga Finance Catat Pertumbuhan Bisnis 11,4%
Menurutnya, inisiatif tersebut menjadi langkah konkret dalam mewujudkan komitmen Indonesia di konferensi COP29, serta membuka peluang besar bagi kolaborasi lintas sektor internasional untuk menciptakan ekosistem karbon yang transparan dan berkeadilan.
“Melalui partisipasi dalam perdagangan karbon internasional ini, CIMB Niaga berharap dapat mengakselerasi perubahan positif, menciptakan dampak lingkungan yang signifikan, dan mendorong keterlibatan aktif para pemangku kepentingan dalam menciptakan bumi yang lebih layak huni (The Cooler Earth),” tutupnya.
Fransiska menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab sesuai prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement