Menteri Rosan Ungkap Kenapa Hilirisasi Sangat Penting untuk RI Capai Ekonomi 8%

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan alasan pentingnya hilirisasi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
Menteri Rosan menyampaikannya dalam diskusi panel bertajuk “Leading the Way: A Path to the Vision of Golden Indonesia 2045” di Paviliun Indonesia dalam gelaran World Economic Forum (WEF) 2025, Davos, Swiss belum lama ini.
Baca Juga: Memberdayakan para UMKM, Ini Destinasi Wisata Menarik di Garut yang Dukung Ekonomi Lokal
“Kenapa hilirisasi sangat penting untuk Indonesia agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen? Karena jika kita melihat sejarah, sejak 2 atau 3 tahun lalu, investasi yang datang dari sektor hilirisasi mencapai 22-23% dari total investasi di Indonesia,” ujar Rosan, dikutip dari siaran pers BKPM, Senin (3/2).
Mantan Dubes Indonesia di AS tersebut menilai bahwa dari angka ekspor pada tahun 2017, ekspor nikel di angka USD3,3 miliar.
“Sekarang di 2024, produk turunan nikel yang diproses di Indonesia, nilai ekspornya melonjak hingga USD30,4 miliar. Di saat yang sama, kami juga menciptakan lebih banyak tenaga kerja berkualitas di Indonesia,” jelas Menteri Rosan.
Menteri Rosan mengambil contoh kebijakan pemerintah Indonesia dalam pengaturan ekspor nikel yang berdampak pada industrialisasi dalam negeri, peningkatan nilai tambah, serta pembukaan lapangan kerja baru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement