- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Capai Target, Kinerja Sektor ESDM Tahun 2024 Semakin 'Hijau'

Selain pencapaian di sektor migas dan minerba (baca di sini) yang makin gemilang, sektor energi baru terbarukan (EBT) menunjukkan perkembangan positif pada tahun 2024. Capaian ini disampaikan dalam Konferensi Pers 3 Februari 2025.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat bahwa konsumsi listrik per kapita pada tahun 2024 meningkat menjadi 1.411 kWh, sudah mendekati target 2025 sebesar 1.439 kWh. Pemerintah juga menargetkan konsumsi listrik mencapai 2.272 kWh/kapita pada 2029 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8%.
Pemerintah terus mendorong transisi energi dengan meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Pada 2024, kapasitas terpasang dari berbagai jenis pembangkit mencapai 101 GW, dengan porsi energi terbarukan sebesar 15%.
Ke depan, pengembangan kelistrikan pada periode 2025-2034 menargetkan tambahan kapasitas 71 GW, di mana 72% berasal dari energi terbarukan dan sistem penyimpanan energi (energy storage).
Baca Juga: Kementerian ESDM Akan Tempuh Tiga Langkah Strategis untuk Capai Target Lifting Minyak
Upaya dekarbonisasi juga tercermin dari keberhasilan menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sektor energi menjadi 147,61 juta ton CO₂, melampaui target 142 juta ton CO₂. Salah satu langkah besar yang dilakukan adalah pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon-1 dengan kapasitas 660 MW, tujuh tahun lebih cepat dari jadwal.
Sebagai gantinya, pemerintah mengembangkan proyek energi bersih seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 700 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 1.000 MW, serta proyek lainnya.
Selain itu, kebijakan mandatori biodiesel B35 berhasil meningkatkan produksi biodiesel menjadi 13,15 juta kiloliter, setara 116,4% dari target 11,3 juta kiloliter. Program ini berkontribusi pada penghematan devisa sebesar USD 9,33 miliar atau Rp147,5 triliun, sekaligus menekan impor solar dan meningkatkan serapan tenaga kerja di sektor perkebunan kelapa sawit.
Ke depan, mandatori biodiesel B40 diproyeksikan bakal menurunkan impor solar dari 7,9 kiloliter di tahun 2024 menjadi 4,6 juta kiloliter di tahun 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement