
Harga minyak mentah dunia mengalami pergerakan yang sangat fluktuatif pada perdagangan di Selasa (4/2/2025). Harga sempat mengalami penurunan tajam sebelum akhirnya berbalik naik setelah muncul kabar terkait dengan pengetatan sanksi ekonomi dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Rabu (5/2), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,63% menjadi US$72,70 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara harga minyak mentah Brent justru mencatat kenaikan 0,32% menjadi US$76,20 per barel di London ICE Futures Exchange.
Analis Price Futures Group, Phil Flynn mengatakan bahwa pasar minyak tengah sensitif terhadap perkembangan dinamika geopolitik menyusul sejumlah tekanan ekonomi yang dilancarkan terhadap sejumlah negara dari AS.
Salah satu faktor utama pelemahan harga minyak adalah ketegangan perdagangan China-AS. Saling lempar kebijakan tarif antara kedua negara tersebut menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang dagang yang dapat menekan permintaan minyak dunia.
Di sisi lain, terdapat juga kabar adanya instruksi pengetatan sanksi ekonomi terhadap Iran. Presiden AS, Donald Trump disebut-sebut ingin menerapkan "tekanan ekonomi maksimal" terhadap negara pengekspor minyak tersebut
“Minyak sempat turun tajam karena kekhawatiran tarif China, tapi kemudian kembali naik setelah Trump mengumumkan tekanan maksimal terhadap Iran,” ujar Phil.
Iran sejauh ini telah berhasil meningkatkan ekspor minyaknya ke level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir meskipun masih terkena sanksi.
Baca Juga: Nantikan Kejelasan Penerapan Tarif, Harga Minyak Stagnan Usai Melunaknya Trump
Baca Juga: Wall Street Tenang Hadapi Langkah Trump, Kebijakan Tarif Bernuansa Politis
Di sisi lain, pasar juga tengah menunggu rilis data stok minyak mentah dari American Petroleum Institute (API). Pasar memperkirakan bahwa stok minyak mentah akan meningkat, sementara persediaan bensin dan distilat kemungkinan mengalami penurunan di AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement