Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kualitas Coklat RI Mampu Bersaing Secara Global, Mendag Dorong Ekspor dan Perluas Pasar Domestik

Kualitas Coklat RI Mampu Bersaing Secara Global, Mendag Dorong Ekspor dan Perluas Pasar Domestik Kredit Foto: Unsplash/Lous Hansel Shots
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mendorong produsen coklat di Blitar untuk melebarkan sayap ke pasar global dengan cara ekspor dalam kunjungannya di Kampung Coklat di Blitar, Jawa Timur pada Selasa, (4/2/2025).

Mendag Budi menilai kualitas coklat Indonesia mampu bersaing secara global, dan untuk mendorong ekspor tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempunyai  Program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

Baca Juga: Menko Airlangga Dorong Kampus Kembangkan Invoasi untuk Akselerasi Hilirisasi

“Kami melihat besarnya kapasitas produksi coklat dan potensi wisata di Kampung Coklat di Blitar. Coklat diambil dari petani di Blitar dan sekitar Jawa Timur, kemudian hasil produksinya dipasarkan di dalam negeri. Dengan rekam jejak ini, kami mendorong produsen coklat di Blitar untuk menggiatkan pasar ekspor,” ujar Mendag, dikutip dari siaran pers Kemendag, Rabu (5/2).

Selain kapasitas produksi yang mumpuni, Mendag Budi juga mengapresiasi dukungan Kampung Coklat bagi UMKM di sekitar daerah operasinya. Kampung Coklat turut menyokong UMKM di sekitar kawasan melalui konsep desa wisata dan edukasi coklat bagi anak-anak.

Mendag Budi mengatakan, ada sejumlah peluang yang terbuka jika para produsen coklat lokal ikut memanfaatkan UMKM BISA Ekspor. Selain membuka pasar ekspor bagi coklat lokal, UMKM BISA Ekspor juga dapat mengoptimalkan upaya hilirisasi coklat. Sehingga, Indonesia dapat meningkatkan ekspor produk coklat jadi alih-alih ekspor bahan baku.

“Kami mengajak produsen coklat dan UMKM coklat untuk ikut Program UMKM BISA Ekspor. Kami ingin coklat yang beredar di pasar global benar-benar datang dari negara produsen coklat. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi eksportir bahan baku dan pasar produk coklat yang sudah jadi,” kata Mendag.

Kampung Coklat telah beberapa kali ikut serta dalam program pengembangan kapasitas pelaku usaha untuk keperluan ekspor. Kampung Coklat termasuk salah satu perusahaan yang difasilitasi Kemendag untuk mendapatkan sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) pada 2024. Pada tahun tersebut, peminat fasilitasi HACCP mencapai 500 perusahaan.

Selain itu, Kampung Coklat merupakan salah satu peserta dalam New Export Breakthrough (NEXT) Kemendag 2024. Program tersebut merupakan kerja sama Kemendag dengan Business & Export Development Organization (BEDO). Program ini terdiri atas pendampingan ekspor secara daring dan tatap muka selama satu tahun untuk perusahaan terpilih di sektor perkebunan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: