- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Transaksi SPPA Capai Rp246 Triliun di 2024, BEI Siap Luncurkan Layanan Repo di 2025!

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi melalui Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) mencapai Rp246,1 triliun sepanjang 2024. Angka ini meningkat lebih dari 76% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengungkapkan bahwa pangsa pasar SPPA juga mengalami pertumbuhan signifikan. "Dari sisi pangsa pasar, saat ini market share SPPA telah mencapai 16% sepanjang 2024 untuk seluruh transaksi interdealer market, atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2023," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (7/2/2025).
Untuk memperkuat peran SPPA, BEI terus melakukan berbagai upaya strategis, termasuk peningkatan fungsi dan kapabilitas teknis sistem serta ekosistemnya. Selain itu, komunikasi dan koordinasi dengan pelaku pasar, pemangku kepentingan, serta mitra strategis, baik nasional maupun global, juga semakin diperkuat.
Baca Juga: Pasar Keuangan Bergolak! BEI Siapkan Senjata Baru Hadapi Ketidakpastian Global
Jeffrey menjelaskan bahwa SPPA dirancang untuk memberikan kemudahan, efisiensi, dan kenyamanan bagi pelaku pasar Surat Utang di Indonesia. Target utama BEI adalah meningkatkan likuiditas serta efisiensi perdagangan instrumen tersebut.
"Sejumlah mitra strategis yang merupakan pemimpin pasar global dalam penyediaan sarana informasi perdagangan pasar keuangan dan pasar modal telah mulai membangun kemitraan dengan SPPA," tambahnya.
Baca Juga: BEI Akan Terapkan Intraday Short Selling, Ini Syaratnya!
Lebih lanjut, BEI berupaya menjadikan SPPA sebagai bagian dari ekosistem infrastruktur pasar keuangan yang mendukung pemerintah dalam membangun pasar uang modern.
Sebagai bagian dari pengembangan, SPPA akan mulai menyediakan layanan transaksi Repurchase Agreement (Repo) menggunakan underlying Surat Utang pada kuartal pertama 2025.
"Dengan perluasan layanan ini, pelaku pasar tidak hanya dapat melakukan transaksi Surat Utang, tetapi juga memperoleh manfaat tambahan melalui transaksi pasar uang di SPPA," ungkap Jeffrey.
BEI optimistis bahwa SPPA dapat menjadi pilihan utama bagi pelaku pasar yang mencari sistem transaksi Surat Utang dan Repo yang lebih terintegrasi, efektif, dan efisien.
“Dengan sistem yang andal serta layanan yang lebih lengkap, SPPA diharapkan menjadi pilihan utama bagi pelaku perdagangan Surat Utang maupun pasar uang,” pungkas Jeffrey.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement