
PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) selaku pemilik merek minuman Teguk akhirnya buka suara terkait karyawan tetapnya yang begitu minimalis. Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengirim surat kepada TGUK dan menyoroti keberadaan karyawan tetap perseroan yang hanya terdiri empat orang.
Direktur Utama TGUK, Maulana Wahab mengatakan, jumlah karyawan perseroan memang terdiri dari empat orang yang pada akhir 2024 berkurang menjadi tiga orang. Mereka masing-masing mempunyai jabatan Supply Chain Manager, IT Manager, serta F&B Manager.
"Selebihnya adalah karyawan kontrak," ujar Maulana dalam surat jawaban yang disampaikan kepada BEI yang dikutip Sabtu (8/2/2025).
Baca Juga: Transaksi SPPA Capai Rp246 Triliun di 2024, BEI Siap Luncurkan Layanan Repo di 2025!
Per 30 September 2024, total karyawan TGUK, baik tetap, kontrak, maupun magang mencapai 88 orang. Karyawan kontrak tersebut juga mencakup jabatan manajerial lain seperti HRD Manager, Area Manager, dan Marketing Manager.
Kendati demikian, tak menutup kemungkinan pihaknya akan menambah karyawan di masa mendatang. "Untuk ke depannya perseroan akan menambah jumlah karyawan sesuai dengan pertumbuhan perseroan," terang Dia.
Lebih lanjut, untuk terkait keuangan, Maulana memastikan prosesnya tetap dilakukan transparan dan akuntabel. Pembuatan laporan keuangan dilakukan Finance Manager dan akan diverifikasi oleh Komite Audit, Direktur Keuangan, dan Direktur Utama sebelum disampaikan ke Bursa Efek.
Sementara sehubungan dengan pendapatan, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp69 miliar pada per 30 September 2024 atau mengalami penurunan signifikan yaitu Rp30 miliar atau 30% dibandingkan periode sebelumnya. Maulana menjelaskan penurunan pendapatan ini ditengarai salah satunya karena kondisi market, di mana dinamika pasar menekan kelompok menengah kebawah
yang merupakan target market TGUK.
Baca Juga: Pasar Keuangan Bergolak! BEI Siapkan Senjata Baru Hadapi Ketidakpastian Global
"Daya beli masyarakat sangat rendah, penurunan ini sudah dirasakan di Q1,Q2 dan Q3, serta customer sekarang merasakan bahwa membeli online melalui Platform online menjadi lebih mahal," imbuhnya.
Ke depan untuk meningkatkan nilai penjualan, perseroan akan memaksimalkan potensial store dan island (booth) yang ada yang dibuka di beberapa public area, horeka, educational channel, dan dimaksimalkan juga TGUK yang ada diluar negeri Australia dan Amerika menjadi Franchise dan Hawker atau ice cream berjalan. "Selain itu fokus untuk B2B dan B2C," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement