Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alasan China Berencana Pangkas Subsidi Energi Terbarukan

Alasan China Berencana Pangkas Subsidi Energi Terbarukan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

China's National Development and Reform Commission (NDRC) mengumumkan bahwa pihaknya secara bertahan akan mengurangi subsidi bagi proyek energi terbarukan. Hal ini menyusul lonjakan besar terkait permintaan instalasi tenaga surya dan angin.

Beijing mengumumkan bahwa pihaknya akan mengeluarkan perubahan kebijakan yang lebih berorientasi pada pasar untuk mendorong proyek energi bersih semakin diminati oleh industri dari China.

Baca Juga: Bukan AS, Warga China Justru Ramai Membeli Properti di Australia

Pemerintah melakukan hal ini dengan pertimbangan bahwa kapasitas energi bersih negara tersebut sudah memenuhi hampir setengah dari total kapasitas pembangkit listrik dari Negeri Tirai Bambu.

"Biaya pengembangan energi baru telah turun secara signifikan dibandingkan tahap-tahap sebelumnya," kata NDRC, dilansir dari Reuters, Selasa (11/2).

Usai Juni, Beijing mengatakan semua proyek akan  menghadapi sistem pembayaran listrik berbasis "lelang pasar".

NDRC memperkirakan bahwa tidak akan ada dampak signifikan terhadap harga listrik untuk pengguna rumah tangga dan sektor pertanian. Bahkan pihaknya mengatakan bahwa harga listrik bagi industri pada dasarnya tetap sama setelah perubahan ini berlaku.

NDRC juga menyatakan akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengimplementasikan rencana ini. Meski demikian, pihaknya belum memberikan rincian lebih lanjut tentang rumus penetapan harga yang akan diperkenalkan.

Baca Juga: Euforia DeepSeek, Ramai Perusahaan hingga Investor China Kena Demam AI

Diketahui, China memecahkan rekornya sendiri dalam pemasangan tenaga surya, dengan kapasitas terpasang meningkat 45% di 2024. Saat ini, China memiliki hampir 887 GW kapasitas tenaga surya terpasang, lebih dari enam kali lipat kapasitas Amerika Serikat (AS).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: