
Bursa Asia mencatatkan pergerakan yang bervariasi dalam perdagangan di Selasa (11/2). Pasar merespons ancaman perang dagang yang datang melalui kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Rabu (12/2), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama yang termasuk dalam Bursa Asia. Beberapa indeks utama mencatatkan koreksi yang cukup signifikan:
- Kospi (Korea Selatan): Naik 0,71% ke di 2.539,05.
- Kosdaq (Korea Selatan): Cenderung stagnan dan berakhir di 749,59.
- S&P/ASX 200 (Australia): Cenderung stagnan dan berakhir di 8.484.
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 1,06% ke 21.294,86.
- CSI 300 (China): Melemah 0,46% ke 3.883,14.
- Shanghai Composite (China): Turun tipis 0,12% ke 3.318,06.
Trump kembali memicu kekhawatiran pasar dengan pengumuman tarif sebesar 25% pada impor baja dan aluminium ke AS. Hal ini mendapatkan respons yang keras dari berbagai negara termasuk dari Asia.
Pasar khawatir jika kebijakan tersebut akan memicu domino efek yang berujung pada perang dagang skala global. Apalagi Trump juga memberikan ancaman bahwa ia akan mempertimbangkan kebijakan tarif lainnya untuk sejumlah komoditas seperti mobil hingga obat-obatan.
Federal Reserve (The Fed) juga menjadi sorotan menyusul sinyal terkait dengan perekonomian dari AS. Ketua The Fed, Jerome Powell menegaskan bahwa perekonomian negaranya masih kuat dengan pasar tenaga kerja yang solid.
“Dengan kebijakan moneter yang kini jauh lebih longgar dibanding sebelumnya, serta ekonomi yang tetap kuat, kami tidak perlu tergesa-gesa untuk mengubah kebijakan kami,” ujar Powell.
Baca Juga: IMF Tak Khawatirkan Kebijakan Tarif Trump, Sebut Ekonomi Dunia Masih Tangguh
Sinyal tersebut menambah ketidakpastian pasar mengingat adanya prospek perang dagang, kini pasar waspada terhadap perkembangan data perekonomian terbaru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement