Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Optimisme Selimuti Bursa Asia, Investor Soroti Kabar Percakapan Trump dan Xi Jinping

Optimisme Selimuti Bursa Asia, Investor Soroti Kabar Percakapan Trump dan Xi Jinping Kredit Foto: Reuters/Aly Song
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia secara keseluruhan mencatatkan penguatan dalam perdagangan di Rabu (12/2). Hal ini menyusul perkembangan sejumlah faktor geopolitik hingga ekonomi, khususnya yang berkaitan dengan Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNBC International, Kamis (13/2), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang termasuk dalam Bursa Asia. Hampir semua indeks mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan:

  • Nikkei 225 (Jepang): Naik 0,42% menuju level 38.963,70.
  • Topix (Jepang): Bergerak stabil dalam kisaran 2.733,33.
  • Kospi (Korea Selatan): Menguat 0,37% menjadi 2.548,39,
  • Kosdaq (Korea Selatan): Melemah 0,59% ke 745,18.
  • Hang Seng (Hong Kong): Melesat 2,64% ke 21.857,92.
  • S&P/ASX 200 (Australia): Naik 0,6% ke 8.535,30.
  • Shanghai Composite (China): Naik 0,85% ke 3.346,39. 

Pasar menyoroti dinamika terkait dengan kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS. Investor menyambut baik kabar bahwa telah ada percakapan antara Donald Trump dan Xi Jinping.

Meski belum ada detil terkait dengan percakapan tersebut, diskusi antara kedua pemimpin ini dipandang penting untuk kemungkinan pelonggaran atau penundaan tarif perdagangan yang sedang berlangsung antara China dan AS.

AS juga menjadi perhatian menyusul data perekonomian terbaru dari negara tersebut. Indeks Harga Konsumen (CPI) tercatat naik hingga 0,5% di Januari 2025. Angka tersebut lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang hanya 0,3%.

Inflasi secara tahunan juga melebihi ekspektasi pasar dengan mencatatkan angka hingga 3%. Inflasi inti juga tercatat naik hingga 0,4% dalam sebulan dan 3,3% dalam setahun terakhir.

Data tersebut membuat ekspektasi suku bunga tinggi akan bertahan semakin kuat. Hal ini sesuai dengan sinyal yang sebelumnya telah diberikan oleh Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga: Dugaan Terkait China, DeepSeek Berpotensi Diawasi Lebih Ketat oleh Dunia

“Kami masih harus menjaga kebijakan moneter tetap ketat untuk mengendalikan inflasi,” ujar Ketua The Fed, Jerome Powell.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: