- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Kebijakan Tarif Balasan Trump Diumumkan, Bursa Asia Diancam Kuatnya Ekonomi AS

Bursa Asia bergerak secara variatif dan hasil yang beragam dalam penutupan perdagangan di Kamis (13/2). Pasar merespons cepat data perekonomian terbaru hingga ancaman kebijakan tarif balasan dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Jumat (14/2), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergolong masuk dalam Bursa Asia. Beberapa indeks utama mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan:
- Nikkei 225 (Jepang): Melesat 1,28% menjadi 39.461,47.
- Kospi (Korea Selatan): Menguat 1,36% mencapai 2.583,17.
- Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,55% ke 749,28.
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 0,2% ke 21.814,37.
- Shanghai Composite (China): Melemah 0,42% ke 3.332,48.
- CSI 300 (China): Turun 0,38% ke 3.905,14.
- S&P/ASX 200 (Australia): Naik tipis 0,06% ke 8.540.
Pasar Asia menyoroti adanya kemungkinan suku bung tinggi yang bertahan lama di AS. Hal ini menyusul data perekonomian terbaru dari negara tersebut yang menunjukkan adanya kenaikan inflasi yang cukup tinggi.
Terbaru, Indeks Harga Produsen (PPI) tercatat naik 0,4% di Januari 2025. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan pasar yang sebesar 0,3%. Hal ini memunculkan ekspektasi bahwa kebijakan suku bunga tinggi tak akan diubah dalam waktu dekat oleh Federal Reserve (The Fed).
Ketua The Fed, Jerome Powell menegaskan inflasi masih di atas target 2%. Hal ini membuat pihaknya tak akan buru-buru memotong suku bunga dari AS.
“Kami belum sampai di sana,” ujarnya dalam kesaksiannya di Komite Jasa Keuangan DPR AS.
Adapun pasar juga menyoroti pengumuman terkait dengan kebijakan tarif balasan yang akan diterapkan oleh Donald Trump. Meski belum jelas kapan hal tersebut akan diterapkan, pasar khawatir dengan kemungkinan perang dagang global.
Baca Juga: Soroti Donald Trump, Wall Street Sambut Baik Pengumuman Soal Kebijakan Tarif Balasan
Hal ini menyusul sifat kebijakan tersebut yang akan diterapkan kepada semua negara yang menerapkan kebijakan tarif terhadap barang-barang yang berasal dari AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement