Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pencurian Avtur Sangat Berbahaya, Pakar: Harus Ditindak Tegas!

Pencurian Avtur Sangat Berbahaya, Pakar: Harus Ditindak Tegas! Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aksi pencurian avtur bawah laut di Pantai Labu, Deli Serdang, Sumatera Utara, dinilai sebagai tindakan yang sangat berbahaya. Pakar safety engineering dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Juwari, menegaskan bahwa pencurian ini tidak hanya mengancam nyawa manusia, tetapi juga membahayakan keselamatan penerbangan, mencemari lingkungan, dan merugikan negara. Oleh karena itu, ia mendesak agar para pelaku ditindak tegas.

"BBM itu barang berbahaya. Untungnya saat melubangi pipa, tidak terjadi kebakaran atau ledakan. Potensi bahayanya banyak sekali—bisa mencelakai orang, mencemari lingkungan sekitar, bahkan merusak rantai pasok avtur yang krusial bagi penerbangan," ujar Juwari kepada media, Kamis (14/2/2025).

Baca Juga: Berhasil Tindak Pencurian Avtur, Pertamina Apresiasi TNI AL Lantamal I Belawan

Selain berisiko tinggi, Juwari menekankan bahwa pencurian avtur juga berdampak serius pada operasional penerbangan. Gangguan pada pasokan bahan bakar bisa mengacaukan jadwal penerbangan hingga mengancam keselamatan pesawat di udara.

"Dampaknya luas. Dari sisi keselamatan, ini sangat membahayakan. Dari sisi keamanan, ini jelas mengancam. Dari sisi lingkungan dan ekonomi, ini juga merugikan. Seluruh aspek penerbangan terdampak akibat ulah para pelaku," tegasnya.

Tak hanya itu, aksi pencurian ini juga merugikan PT Pertamina (Persero) selaku penyedia avtur. Jika terjadi insiden seperti kebocoran atau kebakaran, kerugian yang ditanggung Pertamina bisa sangat besar, belum lagi dampaknya terhadap keuangan negara sebagai pemilik BUMN tersebut.

"Makanya hukum harus benar-benar ditegakkan agar kejadian seperti ini tidak terulang. Ini bukan sekadar pencurian biasa, tapi bisa berdampak fatal," tambahnya.

Baca Juga: Pakar IPB Apresiasi Inovasi Pertamina dalam Mengubah Minyak Jelantah Jadi Bioavtur

Senada dengan Juwari, pengamat energi Inas Nasrullah Zubir juga mengecam keras aksi ini. Ia menilai pencurian avtur bukan hanya tindakan kriminal, tetapi juga perbuatan yang membahayakan banyak pihak.

"Tidak hanya merugikan Pertamina sebagai BUMN, tapi juga bisa membahayakan penerbangan yang membawa banyak nyawa," ujar Inas.

Inas mendesak aparat penegak hukum untuk menjatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku. Menurutnya, mereka tak hanya bisa dijerat dengan pasal pencurian dalam KUHP, tetapi juga menggunakan Undang-Undang Keselamatan Penerbangan.

"Harus dijatuhi pidana maksimal. Bahkan kalau perlu, pasal berlapis supaya ada efek jera," tambahnya.

Sebelumnya, Tim Fleet One Quick Response (F1QR) TNI Angkatan Laut Lantamal 1 Belawan berhasil membongkar sindikat pencurian avtur di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Sindikat ini diketahui mencuri bahan bakar pesawat dengan cara melubangi pipa bawah laut yang menyalurkan avtur ke Bandara Kualanamu.

Aparat kini tengah menyelidiki jaringan pelaku dan memastikan hukuman berat bagi mereka yang terlibat dalam aksi berbahaya ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: