Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Ungkap Pergerakan Rupiah dan Aliran Modal Asing di Pekan Kedua Februari 2025

BI Ungkap Pergerakan Rupiah dan Aliran Modal Asing di Pekan Kedua Februari 2025 Kredit Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan stabilitas nilai tukar Rupiah serta aliran modal asing berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini. 

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyatakan bahwa pada Kamis (13/2/2025), Rupiah ditutup di level Rp16.350 per dolar AS, sementara yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun mengalami penurunan menjadi 6,82%.

Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) melemah ke 107,31, sementara yield US Treasury (UST) Note 10 tahun justru mengalami kenaikan ke 4,529%.

Baca Juga: Dibongkar Google, Ini Biang Error Nilai Tukar Rupiah ke Dolar AS

Memasuki perdagangan Jumat, 14 Februari 2025, Rupiah dibuka menguat di posisi Rp16.280 per dolar AS, dengan yield SBN 10 tahun kembali turun ke 6,81%.

Dari sisi aliran modal asing, pada pekan kedua Februari 2025, Premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun tercatat 72,22 bps per 13 Februari, lebih rendah dibandingkan 74,22 bps pada 7 Februari.

Ramdan menambahkan, berdasarkan data transaksi 10 – 13 Februari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp9,61 triliun, terdiri dari jual neto Rp2,42 triliun di pasar saham, Rp2,51 triliun di pasar SBN, dan Rp4,68 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Baca Juga: BI Siapkan Insentif Hingga Rp80 Triliun untuk Program Tiga Juta Rumah Prabowo

Sementara itu, sepanjang 2025 hingga 13 Februari, investor asing masih mencatatkan jual neto Rp7,59 triliun di pasar saham, tetapi diimbangi dengan beli neto Rp10,11 triliun di pasar SBN serta Rp4,60 triliun di SRBI.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," pungkas Ramdan Denny Prakoso. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: