Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Ambil Untung Berkat Trump, Harga Emas Ngerem Menyusul Redanya Isu Perang Dagang

Investor Ambil Untung Berkat Trump, Harga Emas Ngerem Menyusul Redanya Isu Perang Dagang Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Logam mulia terus bergejolak mengikuti harga emas yang mengalami koreksi dalam perdagangan terakhir untuk pekan lalu di Jumat (14/2). Pasar tampaknya mengambil keputusan untuk mengambil keuntungan menyusul reli harga emas yang ditopang kekhawatiran akibat kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNBC International, Senin (17/2), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah komoditas logam mulia utama. Semua komoditas terkait mencatatkan koreksi yang cukup signifikan:

  • Emas spot: Turun 1,5% ke US$2.883,80 per ons.
  • Kontrak emas berjangka AS: Melemah 1,7% ke US$2.897,40 per ons.
  • Perak spot: Turun tipis 0,3% ke US$32,27 per ons.
  • Platinum: Merosot 1% ke US$985,04 per ons.
  • Paladium: Turun 1,1% ke US$982,90 per ons.

Analis Zaner Metals, Peter Grant menyebutkan bahwa koreksi yang terjadi merupakan hasil sejumlah faktor yang muncul bersamaan dengan meredanya kekhawatiran pasar terkait dengan gejolak yang diakibatkan oleh kebijakan dari Donald Trump.

Kegagalan emas untuk menembus angka psikologis dari US$3.000 memicu pola teknikal serta sikap untuk mengambil keuntungan yang pada akhirnya mendorong aksi jual dalam pasar logam mulia.

Trump juga cukup memberikan kelegaan terkait kekhawatiran akan perang dagang menyusul belum jelasnya implementasi kebijakan tarif balasan untuk sejumlah negara yang menerapkan tarif impor untuk barang-barang dari Amerika Serikat (AS).

Meski begitu, lonjakan permintaan terhadap emas yang merupakan aset lindung nilai tergolong masih tinggi menyusul sinyal akan adanya kebijakan terkait akan benar-benar muncul pada akhirnya dari Trump.

Adapun data ekonomi terbaru diperkirakan akan turut mendongkrak harga emas dalam waktu dekat. Penurunan data penjualan ritel hingga gejolak inflasi diperkirakan akan membuat emas terdongkrak dalam waktu dekat.

Baca Juga: CyberSecure 2025, Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Hadapi Ancaman Siber dan Dorong Ekonomi Digital

Hal tersebut juga tidak terlepas dari ekspektasi pemangkasan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun ini yang terus menguat dalam benak pasar meskinpun sudah terdapat sinyal hawkish dari Federal Reserve (The Fed).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: