
Bursa Eropa kembali mencetak rekor menyusul optimisme pasar dalam perdagangan di Senin (17/2). Pasar diliputi euforia menyusul kabar akan terjadinya kesepakatan damai untuk Rusia dan Ukraina.
Dilansir dari Reuters, Selasa (18/2), Stoxx 600 naik 0,54% ke 555,42. Hal ini tidak terlepas dari indeks sektor pertahanan dan kedirgantaraan melonjak hampir 4%. Capaian tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang masa dari Bursa Eropa.
Baca Juga: RI-Uni Eropa Berkomitmen Segera Tuntaskan Perundingan I-EU CEPA
Managing Director Erlen Capital Management, Bruno Schneller menyebut bahwa pasar tengah memiliki ekspektasi kuat terhadap resolusi konflik dari Rusia-Ukraina. Ini menyusul terjadinya konferensi darurat yang dituntut untuk dilaksanakan oleh Uni Eropa.
Resolusi perdamaian dapat membawa dampak yang signifikan untuk Eropa. Pasar percaya bahwa hal tersebut bisa meningkatkan kepercayaan konsumen, penurunan harga energi, dan kebijakan keuangan yang lebih longgar di Eropa.
"Resosuli konflik dapat membawa sejumlah hal positif untuk Eropa. Mulai dari kepercayaan pasar hingga harga energi yang lebih terjangkau," ungkap Bruno Schneller.
Sejauh ini, sinyal resolusi perdamaian belum terlihat meski konferensi darurat diadakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ini menyusul langkah kontriversial dari Amerika Serikat (AS). Negara Paman Sam diketahui memberikan sinyal bahwa pihaknya akan melakukan perundingan perdamaian dari Rusia-Ukraina tanpa Eropa.
Adapun Inggris di sisi lain justru menyatakan siap mengirim pasukan penjaga perdamaian untuk mendukung kesepakatan apa pun yang dicapai dari Rusia-Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sendiri menegaskan bahwa Ukraina tidak akan mengakui keputusan yang dibuat dalam perundingan tanpa kehadiran negaranya.
AS dari sisi ekonomi juga menjadi sorotan menyusul ancaman kebijakan tarif balasan dari Donald Trump. Pasar kini memiliki kekhawatiran terkait kemungkinan penerapan pajak berdasarkan nilai tambah untuk berbagai negara.
Baca Juga: Bursa Eropa Ngerem, Pasar Soroti Dinamika Ekonomi Global
Schneller memperingatkan bahwa kebijakan perdagangan tetap menjadi faktor ketidakpastian, dengan eskalasi tarif yang berpotensi berdampak pada inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement