Kisah Pandu Sjahrir Calon Petinggi Danantara: Dari Keluarga Berpengaruh hingga Pengusaha Kelas Kakap

Kabar mengenai Pandu Patria Sjahrir sebagai calon petinggi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) semakin santer terdengar. Pria kelahiran 17 Mei 1979 ini dikenal sebagai pengusaha dan investor berpengaruh, dan disebut-sebut akan mengisi posisi strategis di lembaga investasi negara yang baru dibentuk tersebut.
Spekulasi ini mencuat dalam konferensi pers strategi pelaksanaan program tiga juta rumah bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun di Jakarta, Selasa (11/2/2025). Dalam kesempatan itu, Maruarar Sirait menyebutkan Pandu sebagai bagian dari BPI Danantara.
“Hari ini kita bertemu di kantor Bank Indonesia, berdiskusi panjang dengan Bapak Gubernur Bank Indonesia dan jajaran, Bapak Menteri BUMN, Bapak Misbakhun Ketua Komisi XI DPR RI, dan Pak Pandu dari Danantara,” ucap Maruarar.
Baca Juga: Resmi! Pandu Sjahrir Bergabung ke Danantara
Sebelumnya, Maruarar juga secara terbuka menyebut Pandu sebagai "Bos Danantara" dalam diskusi mengenai pembiayaan perumahan.
“Diskusi dengan Pak Pandu Bos Danantara, untuk pembiayaan perumahan.
Semoga bermanfaat untuk rakyat Indonesia sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo,” tulis Maruarar dalam akun Instagram resminya, @maruararsirait, Senin (3/2/2025).
Siapa Pandu Patria Sjahrir?
Pandu Patria Sjahrir lahir pada 17 Mei 1979 di Rumah Sakit Brigham and Women's Hospital, Boston, Amerika Serikat. Ia merupakan putra sulung dari pasangan ekonom Sjahrir dan Nurmala Kartini Sjahrir. Sejak lahir, Pandu sudah berada dalam lingkungan keluarga yang memiliki latar belakang akademik dan profesional yang kuat, khususnya di bidang ekonomi dan kebijakan publik.
Ayahnya, Sjahrir, dikenal sebagai seorang ekonom berpengaruh di Indonesia yang juga aktif dalam berbagai diskusi kebijakan nasional. Sjahrir adalah mantan aktivis dan tokoh reformasi yang pernah menjadi penasihat ekonomi bagi pemerintahan di masa Orde Baru dan era reformasi. Sementara itu, ibunya, Nurmala Kartini Sjahrir, juga memiliki peran penting sebagai akademisi dan pemerhati isu sosial.
Baca Juga: Pandu Sjahrir Bocorkan Strategi Danantara untuk Program 3 Juta Rumah!
Pandu juga merupakan keponakan dari Luhut Binsar Pandjaitan, seorang tokoh politik dan pengusaha yang telah lama berkiprah di pemerintahan serta dunia bisnis Indonesia. Dengan latar belakang keluarga yang kuat di bidang ekonomi, politik, dan bisnis, tidak mengherankan jika Pandu kemudian meniti karier di sektor keuangan, investasi, dan teknologi.
Selain itu, Pandu memiliki seorang adik perempuan bernama Gita Rusmida Sjahrir. Pada 28 Juni 2008, Pandu menikah dengan Ratna Marie Kartadjoemena di Washington, D.C. Pandu tumbuh dalam lingkungan yang sarat akan pendidikan dan wawasan global, yang turut membentuk pandangannya terhadap ekonomi dan investasi.
Perjalanan Karier
Pria yang dikenal dengan nama Pandu Sjahrir ini memiliki rekam jejak panjang di dunia bisnis dan investasi. Ia kini menduduki berbagai posisi strategis di perusahaan dan organisasi ternama, antara lain:
- Ketua Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) (2023 – sekarang)
- Ketua Investasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) (2023 – sekarang)
- Ketua ARTOTEL Group (2022 – sekarang)
- Direktur Utama Electrum (2021 – sekarang)
- Komisaris INDESSO (2021 – sekarang)
- Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Digital KADIN (2021 – sekarang)
- Ketua Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) (2021 – sekarang)
- Pendiri AC Ventures (2020 – sekarang)
- Managing Partner Indies Capital Partners (2017 – sekarang)
- Wakil Presiden Direktur PT TBS Energi Utama Tbk. (2010 – sekarang)
Melansir laman LinkedIn, perjalanan karier Pandu dimulai sebagai Analis di Lehman Brothers (2001–2002), kemudian menjadi Principal di Byun & Co, Alternative Energy Fund Asia (2002–2005). Ia juga bekerja di Matlin & Patterson (2007–2011), awalnya sebagai Associate (2006) sebelum menjadi Analis Senior di sektor energi dan pertambangan (2007–2011).
Pada 2015, Pandu menjadi Senior Advisor di The Abraaj Group, perusahaan investasi dengan aset kelolaan lebih dari 10 miliar dolar AS, hingga 2020. Ia juga pernah menjabat sebagai Chairman SEA Indonesia (2017–2022) serta anggota dewan Bursa Efek Indonesia (2020–2024).
Baca Juga: Dikabarkan Masuk Danantara, Ini Jawaban Pandu Sjahrir Usai Dipanggil Prabowo
Pandu juga merupakan Board Member Gojek sejak 2017, Managing Partner Indies Capital Partners sejak 2017, dan Founding Partner AC Ventures sejak 2020.
Di PT Adimitra Baratama Nusantara, ia sempat menjadi Wakil Presiden Direktur (2013–2024) sebelum akhirnya menjabat sebagai Board Member paruh waktu pada 2022. Sementara itu, di PT Toba Sejahtra, Pandu memulai kariernya sebagai Chief Financial Officer (2011–2024) dan kini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak September 2024.
Pandu diketahui menempuh pendidikan di Phillips Academy Andover, Massachusetts (1994–1997), kemudian meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Chicago (1997–2001). Ia juga memperoleh gelar Master Administrasi Bisnis dari Stanford University (2005–2007) dan mengikuti program Executive MBA “One Belt One Road” di Tsinghua University (2017–2024).
Prestasi Pandu Patria Sjahrir
Sepanjang kariernya, Pandu telah meraih berbagai prestasi yang mengukuhkan posisinya sebagai figur berpengaruh di dunia bisnis dan investasi. Pada 2013, ia dinobatkan sebagai Asia 21 Young Leader oleh Asia Society atas kontribusinya dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi di kawasan. Pada 2021, ia masuk dalam daftar Asia’s Most Influential ID versi Tatler Asia, yang mengakui peranannya dalam membentuk lanskap bisnis di Indonesia dan Asia Tenggara.
Setahun kemudian, ia dinobatkan sebagai Business Person of The Year oleh Fortune Indonesia berkat kepemimpinannya dalam mengembangkan ekosistem startup dan teknologi finansial di tanah air. Prestasi terbarunya adalah penghargaan EY Entrepreneur of The Year dari Ernst & Young Indonesia pada 2024, yang mengakui kiprahnya sebagai pengusaha dan investor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital dan inklusi keuangan di Indonesia.
Sekilas Tentang BPI Danantara
Presiden RI Prabowo Subianto telah mengumumkan bahwa Indonesia akan meluncurkan badan pengelola investasi baru, Daya Anagata Nusantara (Danantara), pada 24 Februari 2025. Pernyataan ini disampaikan saat Prabowo menjadi keynote speaker dalam World Government Summit yang digelar di Dubai, Kamis (13/2/2025).
“Kami tengah mempersiapkan peluncuran Danantara Indonesia, sovereign wealth fund terbaru kami, yang menurut evaluasi awal akan mengelola lebih dari 900 miliar dolar AS aset dalam pengelolaan (AUM),” ujar Prabowo.
Baca Juga: Mengenal Danantara, Lembaga Investasi Baru yang Jadi Pendorong Ekonomi RI
Danantara akan berinvestasi dalam proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi di sektor-sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, serta produksi pangan. Presiden Prabowo juga menambahkan bahwa proyek-proyek ini diharapkan dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%.
Pendanaan awal Danantara diproyeksikan mencapai 20 miliar dolar AS pada tahun ini, dengan rencana memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar.
“Saya rasa ini akan menjadi langkah yang transformatif. Kami berencana untuk memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi negara kami,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement